TASIKMALAYA | Priangan.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Bendungan Leuwikeris yang berlokasi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (28/8). Bendungan ini, yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 3,5 triliun, menjadi salah satu proyek infrastruktur air terbesar di Indonesia.
Jokowi menyampaikan bahwa pembangunan bendungan ini memakan waktu delapan tahun sejak dimulai pada 2016. Dengan area seluas 243 hektare dan kapasitas tampung mencapai 81 juta meter kubik, Bendungan Leuwikeris bukan hanya yang terbesar, tetapi juga yang paling mahal di antara puluhan bendungan lainnya yang telah diresmikannya.
“Alhamdulillah, pada siang hari ini Bendungan Leuwikeris, yang dibangun sejak 2016, berarti sudah 8 tahun, yang menghabiskan anggaran Rp 3,5 triliun, ini bendungan dari 44 bendungan yang sudah saya resmikan. Ini adalah bendungan yang menelan biaya paling besar,” ujar Jokowi dalam sambutannya, yang disiarkan langsung oleh Sekretariat Presiden.
Proyek ini memiliki peran strategis dalam mendukung berbagai sektor vital. Selain sebagai sumber air baku, bendungan ini diharapkan mampu mengairi lahan pertanian seluas 11.200 hektare, yang akan sangat membantu para petani dalam meningkatkan produktivitas. Fungsi lainnya termasuk pengendalian banjir, yang menjadi masalah serius di banyak daerah, serta menyediakan energi melalui pembangkit listrik.
“Biasanya (bangun bendungan) Rp 800 miliar, Rp 1 triliun, atau Rp 1,5 triliun. Ini sekali lagi Rp 3,5 triliun,” jelas Jokowi.
Dengan hadirnya Bendungan Leuwikeris, pemerintah berharap dapat memperkuat ketahanan air dan mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Barat. Proyek ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang tidak hanya besar secara skala, tetapi juga memiliki dampak multifungsi yang signifikan.
Peresmian ini menandai pencapaian penting dalam upaya meningkatkan infrastruktur nasional, yang diharapkan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian. (mth)
