JAKARTA | Priangan.com – Presiden terpilih Prabowo Subianto semakin sibuk mempersiapkan kabinet pemerintahannya. Pada Selasa (15/10), Prabowo melanjutkan pemanggilan calon-calon menteri di kediamannya, Kertanegara, Jakarta Selatan. Namun, yang menjadi sorotan publik hari ini adalah kedatangan politikus senior PDIP, Pramono Anung, yang tiba di rumah Prabowo di tengah proses pemanggilan calon pejabat tersebut.
Prabowo, yang tiba di rumahnya sekitar pukul 12.47 WIB, langsung masuk ke kediamannya tanpa memberikan keterangan kepada media. Tak lama berselang, Pramono Anung terlihat menyusul masuk pada pukul 12.48 WIB, menimbulkan spekulasi terkait agenda pertemuan tersebut. Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian Gerindra, turut mendampingi Prabowo selama kegiatan itu berlangsung.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi mengenai maksud pertemuan antara Prabowo dan Pramono. Namun, kehadiran Pramono di tengah proses pemanggilan calon menteri ini menjadi pusat perhatian, terutama mengingat posisinya sebagai calon gubernur DKI Jakarta serta pengaruhnya di internal PDIP. Apakah ini tanda bahwa Pramono akan mengisi salah satu posisi strategis dalam kabinet mendatang? Pertanyaan ini masih menggantung.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua MPR RI sekaligus politikus PDIP, Bambang ‘Pacul’ Wuryanto, menegaskan bahwa publik harus menunggu hasil akhirnya.
“Nah tuh, makanya. Ah udah monggo nanti dilihat,” kata Pacul saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Bambang juga mengungkapkan bahwa di internal PDIP masih berlangsung diskusi mengenai siapa yang akan diusulkan sebagai menteri. Menurutnya, hingga saat ini memang belum ada kader PDIP yang dipanggil secara resmi oleh Prabowo. Namun, ia tidak menutup kemungkinan bahwa ada perkembangan baru yang akan terjadi dalam waktu dekat.
“Hari ini masih ada pemanggilan, siapa tahu kalau hari ini. Ya tak tunggu lah sampai tuntas,” ujarnya.
Pertemuan ini memunculkan berbagai spekulasi di kalangan pengamat politik. Ada yang berpendapat bahwa Pramono Anung mungkin sedang menjajaki peluang untuk masuk ke dalam kabinet Prabowo, sementara yang lain melihatnya sebagai bentuk komunikasi politik antara dua tokoh penting. Bambang Pacul sendiri tak menampik adanya perdebatan di internal partainya terkait penempatan kader PDIP dalam pemerintahan baru.
“Ya gini, kalau saya bicara sama dikau, keputusan itu aku belum dengar (usulan menteri). Tetapi yang berkembang, itu kan, namanya juga pendapat kan berbeda-beda yang berkembang di antara kawan-kawan itu,” tambahnya.
Tarik ulur pembahasan kabinet Prabowo tampaknya masih berlanjut, dan publik tentu akan terus mengamati dengan cermat siapa saja yang akan menduduki posisi menteri. Dengan dinamika politik yang terus bergerak, pertemuan Prabowo dan Pramono hari ini tentu menambah warna dalam persiapan pembentukan pemerintahan baru.
Bagaimanapun, publik harus bersabar hingga semua keputusan diumumkan secara resmi. Yang jelas, manuver politik seperti ini adalah bagian tak terpisahkan dari proses transisi kekuasaan, di mana setiap langkah dan pertemuan selalu memiliki makna strategis. (mth)