TASIKMALAYA | Priangan.com – DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Tasikmalaya beberapa waktu lalu telah membuka penjaringan bakal calon wali kota. Dari tujuh kandidat yang mengembalikan formulir, tim desk pilkada telah memutuskan hanya membawa satu nama ke DPW.
Ironisnya, alih-alih mengusung calon kader internal, mereka malah menyodorkan sosok dari luar partai, yakni Ivan Dicksan Hassanudin. Padahal, dalam proses penjaringan tempo hari, ada sejumlah kader internal yang juga telah mengembalikan formulir, seperti Agus Wahyudin, Uu Ruzhanul Ulum, Yanto Oce, dan Enjang Bilawini.
Persepsi negatif pun muncul. Para elit partai di daerah, disinyalir sengaja hanya ingin mengusung sosok Ivan Dicksan dari tingkat DPC hingga ke DPP. Sehingga, tak ayal jika pada saat proses penjaringan kemarin sejumlah kader internal tersebut tersingkirkan dan tak ada satupun yang disodorkan ke DPW.
Enjang Bilawini, salah satu kader internal PPP yang tersingkirkan dalam penjaringan, buka suara. Ditemui dalam satu kesempatan, pada Jumat, 14 Juni 2024, Enjang mengamini bahwa partainya memilih kandidat dari luar partai ketimbang kader internalnya. Menurutnya, partai lebih memilih kandidat lain dari luar partai karena sosok tersebut dipandang sebagai orang yang serba kaya.
“Sepertinya partai menentukan pilihan kepada kandidat lain, dan itu tidak masalah. Sepanjang sosok itu mampu untuk memmimpin Kota Tasik dan partai menganggapnya kredibel, its okay. Mungkin banyak pertimbangan, entah itu kans kemenangannya jauh lebih besar dibandingkan dengan memilih kader dari internal, atau beliau dipandang sebagai orang yang serba kaya,” jelasnya.
Ditanya lebih jelas soal apa yang disebutnya sebagai orang serba kaya, Enjang mengartikan bukan hanya kaya dalam artian materi, tetapi juga kaya akan inovasi, pengalaman, dan kepemimpimpinan. Menurutnya, calon pemimpin Kota Tasik memang harus punya semua bekal tersebut. Dan dalam hal ini, ia percaya bahwa alasan partainya memilih sosok Ivan Dicksan karena sudah mempunyai semua kriteria itu.
Enjang menambahkan, meski kini DPC PPP Kota Tasik sudah menentukan sosok yang diusungnya, bukan berarti sudah tak ada lagi kesempatan bagi para kader untuk bisa ikut perhelatan pilkada. Menurutnya, masih banyak peluang yang bisa dimanfaatkan agar tetap bisa bertarung di pilkada.
“Kesempatan dan hak politik masih ada. Kesempatan untuk berkontribusi dan menyumbangkan saran serta pemikiran bagi masyarakatbl Kota Tasikmalaya masih besar. Dan tak hanya harus di partai PPP, bisa di partai mana saja, dan sampai sekarang di PPP pun masih ada kessmpatam,” tandasnya. (wrd)