Polres Tasikmalaya Kota Waspadai Lonjakan Wisata dan Risiko Longsor di Jalur Gentong

TASIKMALAYA | Priangan.com – Polres Tasikmalaya Kota memusatkan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2026 di Tanjakan Gentong, Kecamatan Kadipaten. Jalur ini menjadi penentu pergerakan wisata di selatan Jawa Barat sekaligus titik rawan kemacetan dan gangguan lalu lintas selama arus libur panjang.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh. Faruk Rozi mengatakan, Tanjakan Gentong memiliki posisi strategis karena dilalui kendaraan dari dan menuju kawasan Priangan Timur serta destinasi wisata unggulan seperti Pangandaran, Gunung Galunggung, Banjar, dan Ciamis. Pada periode libur panjang, jalur tersebut kerap menjadi bottleneck akibat kontur jalan menanjak dan lonjakan volume kendaraan.

“Gentong ini jalur penghubung utama. Jika tersendat, dampaknya langsung terasa ke arus wisata selatan Jawa Barat,” kata Faruk.

Berdasarkan evaluasi pengamanan tahun-tahun sebelumnya, kepadatan di Tanjakan Gentong biasanya meningkat pada arus balik, terutama setelah Tahun Baru hingga akhir libur sekolah. Kondisi itu sejalan dengan prediksi pergerakan masyarakat secara nasional pada libur Natal dan Tahun Baru yang diperkirakan mencapai sekitar 119 juta orang, sebagian di antaranya mengalir ke jalur wisata selatan Jawa Barat.

Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan, Polres Tasikmalaya Kota menyiapkan skema rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional. Salah satunya penerapan sistem one way pada waktu-waktu tertentu jika terjadi kepadatan signifikan di jalur Gentong. Pengaturan arus akan dilakukan secara dinamis dengan mempertimbangkan kondisi lapangan.

Selain rekayasa lalu lintas, pengamanan diperkuat dengan pendirian dua pos terpadu, yakni di Taman Kota Tasikmalaya dan Techno Park. Pos tersebut menjadi pusat kendali pengamanan lintas wilayah, baik untuk Kota maupun Kabupaten Tasikmalaya. Sejumlah pos pelayanan dan pos pengamanan juga disiagakan di terminal, stasiun, serta kawasan wisata.

Lihat Juga :  Bersih-Bersih Kota Tasik, Polisi Sikat Miras dan Knalpot Brong Hasil Razia Gabungan

Dalam Operasi Lilin lanjut Faruk, total personel yang dilibatkan mencapai 681 orang, terdiri dari 209 personel Polri, 133 personel TNI, serta 339 personel dari instansi terkait. Personel itu disebar untuk pengamanan lalu lintas, objek vital, pusat keramaian, hingga lokasi wisata.

Aspek kebencanaan turut menjadi perhatian dalam pengamanan Nataru. Wilayah sekitar Tanjakan Gentong dikenal rawan longsor, terutama saat intensitas hujan tinggi. Karena itu, pengamanan tidak hanya berfokus pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga mitigasi bencana.

Lihat Juga :  Luncurkan 3 Inovasi Unggulan, Pemkab Bandung Lestarikan Budaya dengan Cara Kreatif

BPBD Kabupaten Tasikmalaya telah meningkatkan kesiapsiagaan dengan mendirikan posko siaga bencana di sejumlah titik rawan, termasuk kawasan Tanjakan Gentong. Posko tersebut disiagakan untuk mempercepat respons jika terjadi longsor, pohon tumbang, atau gangguan lain yang berpotensi menghambat arus kendaraan selama libur Nataru.

Sementara itu, BPBD Kota Tasikmalaya juga meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem. Koordinator Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD Kota Tasikmalaya, Harisman, mengatakan kesiapsiagaan tersebut merupakan hasil rapat koordinasi lintas sektoral menjelang Natal dan Tahun Baru.

Sebagai langkah antisipatif, BPBD Kota Tasikmalaya menyiapkan personel, peralatan, serta mendirikan dua posko siaga. Posko utama berlokasi di Kantor BPBD Kota Tasikmalaya, Kecamatan Kawalu, sementara posko terpadu disiapkan di kawasan Taman Kota Tasikmalaya.

“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada. Potensi hujan lebat masih ada, meski hingga saat ini belum ada peringatan dini,” ujar Harisman.

Dengan pengamanan terpusat di Tanjakan Gentong dan dukungan kesiapsiagaan lintas sektor, polisi berharap arus libur Natal dan Tahun Baru di jalur selatan Jawa Barat tetap terkendali serta aman bagi masyarakat dan wisatawan. (szm)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos