TASIKMALAYA | Priangan.com – Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota terus memperkuat langkah hukum dalam menghadapi maraknya aksi kekerasan di ruang publik. Dalam beberapa bulan terakhir, tiga kasus kejahatan jalanan dengan kekerasan berhasil diungkap oleh aparat kepolisian.
Ketiga insiden itu terjadi di lokasi berbeda, namun memiliki pola yang serupa: kekerasan mendadak terhadap korban yang tengah berada di jalan. Para pelaku sebagian besar masih berusia remaja hingga dewasa muda.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, menyatakan pihaknya tidak akan memberi ruang bagi pelaku kekerasan yang mengancam kenyamanan warga.
“Keamanan publik adalah prioritas utama. Setiap aksi brutal di jalanan akan kami tindak tegas, siapa pun pelakunya,” kata Kapolres, Senin malam (19/5/2025).
Salah satu kasus yang paling menyita perhatian terjadi di depan Kafe Manggala, Kecamatan Indihiang, pada 12 Januari 2025 dini hari. Seorang pelajar SMK menjadi korban pengeroyokan hingga kehilangan nyawa.
Tiga orang tersangka diamankan. Salah satunya, N (18), bertindak melindas tubuh korban yang sudah tergeletak menggunakan sepeda motor. Sementara dua pelaku lain, R dan S (masing-masing 17 tahun), lebih dulu melempar botol minuman keras ke arah korban hingga membuatnya terjatuh dari motor.
“Ini bukan sekadar tawuran atau perkelahian biasa. Ini adalah kekerasan yang sangat membahayakan jiwa, dilakukan secara sadar oleh para pelaku,” tegas AKBP Faruk.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sepeda motor pelaku, helm, dan pakaian yang dikenakan saat kejadian. Para tersangka dijerat dengan pasal tentang pengeroyokan dan kekerasan terhadap anak, dengan ancaman hukuman penjara hingga 12 tahun.
Dua kasus serupa juga berhasil ditangani, masing-masing terjadi di Cipedes dan Bungursari. Modusnya hampir sama: penyerangan mendadak terhadap warga yang melintas, menggunakan benda tumpul dan botol kaca, bahkan ada yang melempari kendaraan secara acak.
Tim dari Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota bergerak cepat menangkap para pelaku dan menyita alat-alat yang digunakan dalam aksi kekerasan tersebut.
Kapolres menegaskan, kejahatan yang dilakukan oleh kelompok usia muda menjadi perhatian khusus. Langkah pencegahan akan diperkuat dengan patroli malam di kawasan rawan seperti tempat tongkrongan dan jalur utama kota.
“Kami juga sedang memperluas program pencegahan lewat edukasi di sekolah-sekolah dan komunitas anak muda, agar kekerasan seperti ini tidak berulang,” ujarnya.
Selain itu, Polres Tasikmalaya Kota menyediakan layanan pengaduan cepat bagi warga yang merasa terancam atau melihat tindakan mencurigakan di jalan.
“Kota ini harus menjadi tempat yang aman untuk semua. Kami berkomitmen untuk menjaga itu dengan tindakan nyata,” pungkas Kapolres. (yna)