Daily News

Polemik Poliklinik RSUD dr. Soekardjo, Dede Muharam; Semua Pihak Harus Duduk Bersama

dok. dprd kota tasikmalaya

TASIKMALAYA | Priangan.com – Permasalahan pembangunan Poliklinik di RSUD dr. Soekardjo menuai polemik. KNPI bergerak. Mendatangi Kantor DPRD Kota Tasikmalaya. Mereka menyerahkan enam poin tuntutan kepada DPRD Kota Tasikmalaya untuk mendorong RSUD dr. Soekardjo membenahi manajemennya.

Rabu, 23 Maret 2022, Audiensi itu diterima langsung oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Dede Muharam.

“Pada prinsipnya kami sangat mengapresiasi kawan-kawan dari KNPI yang telah menyampaikan aspirasinya. Mudah-mudahan aspirasi ini bisa menyentuh, berkenaan dengan pelayanan di RSUD dr Soekardjo ini,” katanya.

Dede menyebut, enam tuntutan itu, pertama, membuat sistem aplikasi digital untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi ketersediaan ruangan untuk pasien rawat inap.

Kedua, mereka menuntut pihak RSUD dr Soekardjo menyediakan fasilitas obat-obatan agar para pasien tidak harus membeli obat ke luar rumah sakit. Ketiga, pihak RSUD harus mengoptimalisasi alat kesehatan yang memadai agar pelayanan terhadao masyarakat bisa lebih optimal.

Selain itu, untuk poin keempat, mereka mendesak agar pihak RSUD segera melakukan evaluasi dan mengoptimalkan kinerja para karyawannya. Sedangkan di poin kelima, pihak RSUD dinilai harus membangun infrastruktur saluran air yang berada di rumah sakit sehingga tidak terjadi banjir saat musim hujan.

Dan yang terakhir, mereka menuntut untuk segera menuntaskan polemik pembangunan poliklinik agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Dede menyebutkan, khusus untuk permasalahan poliklinik, itu sebenarnya merupakan masalah yang cukup sederhana. Ia menilai, masalah tersebut bisa dituntaskan apabila seluruh pihak-pihak terkait bisa duduk bersama.

“Intinya ini bagi saya merupakan masalah yang sederhana. Kita tinggal duduk bersama lalu kembalikan ke peraturan Presiden nomor 12 tahun 2021, tentang pengadan barang dan jasa,” jelasnya. (wrd)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Tonton Juga :  Ketua Komisi IV; Program 5000 WUB Kurang Optimal Tanggulangi Kemiskinan
%d blogger menyukai ini: