Daily News

PMI Kota Tasikmalaya Targetkan 560 Labu Darah Selama Idul Fitri

Sejumlah calon pendnor tengah mendaftar untuk mendonorkan darah mereka. | Priangan.com/Yga

TASIKMALAYA | Priangan.com – Dalam rangka menjaga stok kebutuhan darah selama masa libur Idul Fitri 2025, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tasikmalaya melakukan sejumlah upaya. Salah satunya dengan kegiatan bertajuk Donasi Ramadan.

Melalui kegiatan ini, PMI menargetkan 50 labu darah setiap hari dan 560 labu darah pada penghujung bulan ramadan nanti. PMI yakin, dengan dukungan penuh dari relawan, target tersebut bisa tercapai.

Ketua PMI Kota Tasikmalaya, H. Rahmat Kurnia, menjelaskan, gerakan sosial ini juga dilakukan sekaligus sebagai upaya guna mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mendonorkan darah secara rutin.

“Kami berharap semakin banyak orang yang tergerak untuk berbagi kemanusiaan. Donor darah ini bukan hanya bermanfaat untuk yang membutuhkan, tapi juga bisa menjadi kebiasaan positif bagi kita semua,” kata dia, Kamis, 27 Maret 2025.

Benar saja, selama digelar, kegiatan donor darah ramadan ini mendapat respons positif dari masyarakat. Tak sedikit dari mereka yang datang secara sukarela untuk mendonorkan darahnya. Arman, misalnya, pelajar asal Cipedes ini mengaku tertarik mendonorkan darahnya setelah mengetahui manfaat kesehatan yang bisa ia dapatkan.

“Ini pengalaman pertama saya. Awalnya memang agak cemas, tapi setelah tahu banyak manfaatnya, saya merasa senang bisa ikut menyumbangkan darah,” tuturnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Fikri. Ia mengaku sudah terbiasa mendonorkan darah setiap tiga bulan sekali karena tahu ada banyak manfaat kesehatan yang sudah ia rasakan.

“Selain merasa lebih sehat, saya juga merasa senang bisa membantu orang lain yang membutuhkan darah,” kata Fikri.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Asep Goparulloh, memberikan apresiasi kepada PMI dan seluruh relawan yang terlibat dalam kegiatan ini. Ia juga menyoroti pentingnya meningkatkan partisipasi pendonor dari kalangan generasi muda

Tonton Juga :  Dandim Tasikmalaya Ajak Siswa SMAN 5 Tanamkan Nasionalisme Sejak Dini

“Saat ini, sebagian besar pendonor masih didominasi oleh usia di atas 35 tahun. Ini tentu perlu menjadi perhatian kita bersama, agar lebih banyak pelajar dan anak muda yang teredukasi untuk rutin mendonorkan darah,” ungkap Asep. (Yga)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: