Beragam cara dilakukan untuk mencapai tujuan politik. Apapun dilakukan, termasuk bagi-bagi uang, yang penting menang. Praktik kotor seperti itu kerap terjadi dalam perhelatan politik, seperti pemilihan calon kepala daerah. Uang dijadikan senjata utama dalam memengaruhi para calon pemilih. Bukan visi misi yang ditawarkan, tapi lembaran-lembaran rupiah. Bukan gagasan dan program kerja yang dikedepankan, tetapi beradu kekuatan uang. Bukan siapa paling layak menjadi pemimpin yang diperjuangkan, tetapi siapa yang paling kaya.