Dalam setiap hajat demokrasi, mulai pilpres hingga pilkada, soal politik uang kerap menggema kencang. Banyak pihak mengingatkan tentang bahaya politik uang. Kaum agamawan dan akademisi mewanti-wanti agar para politikus tidak menggunakan cara kotor seperti itu dalam merengkuh ambisi. Bukan hanya menggerogoti sendi-sendi demokrasi, politik uang juga akan mengoyak tatanan birokrasi ke depan yang ujung-ujungnya merugikan masyarakat. Kepala daerah yang menang karena politik uang, besar kemungkinan akan menggunakan APBD untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan selama kampanye, termasuk memperkaya diri sendiri.