TASIKMALAYA | Priangan.com – Kematian seekor domba dan delapan ekor bebek sempat membuat para peternak di Kampung Benda Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya khawatir. Sebab kematian hewan yang terjadi pada pekan lalu itu tergolong sangat mendadak.
Cecep Kurniawan (45), peternak atau pemilik kambing, mengungkapkan bahwa ia rutin menggembalakan ternaknya di sebuah lahan di depan kandang. Saat itu, ia sangat yakin bahwa hewan ternaknya dalam keadaan sehat.
Hal itu ditandai dengan perilaku domba yang melompat saat keluar kandang lalu berlarian di sepetak lahan berumput dan kemudian melahap rumput hijau yang ada di sekitar kandang itu.
Hanya karena sudah mendekati salat Jumat, dia bergegas pergi ke Masjid dan membiarkan kambing betina berusia 1,5 tahun itu di luar kandang. “Tapi selepas salat Jumatan, domba milik saya tak ada di sekitar kandang,” kata Cecep, Selasa 4 Februari 2025
Setelah dicari, domba miliknya justru ditemukan dalam kondisi terkapar di kolong kandang. Kondisinya sedang meregang nyawa. Dia pun berusaha menyelamatkan dengan memberi minum. “Dati mulutnya keluar busa seperti sedang sekarat.
Tak mau rugi lebih banyak, Cecep langsung memilih menyembelih dombanya. “Dari pada rugi, langsung saya sembelih,” kata Cecep. Keesokan harinya, Cecep kembali dibuat kebingungan. Karena tiba-tiba dia mendapati 8 ekor bebek peliharaannya juga ditemukan mati.
“Besoknya giliran bebek yang mati, ada 8 ekor mati, tak sempat disembelih,” kata Cecep. Usai kejadian itu dia langsung memandikan 6 domba peliharaan yang lain serta memberinya vitamin ternak. Sementara untuk bebek dia memilih membersihkan kandang.
Menurut dia, kejadian seperti ini baru di alami setelah bertahun-tahun beternak domba dan bebek. Di sisi lain kejadian ini juga menimbulkan keresahan bagi para peternak lain di wilayah tersebut. Para peternak kebingungan dengan penyakit misterius itu.
“Ya jadi resah, inginnya ada pemeriksaan dari dinas terkait. Takutnya semakin menyebar. Apalagi bersamaan dengan penyakit PMK yang banyak menterang ternak sapi,” kata Cecep. (Yga)