GARUT | Priangan.com – Garut kembali mencetak kebanggaan. Seorang pemuda inspiratif, Yuswan Wibisana, petani milenial asal Kecamatan Malangbong, tengah bersiap membawa nama Indonesia ke panggung global.
Ia terpilih untuk mengikuti program pembelajaran teknologi Artificial Intelligence (AI) di sektor pertanian di Swedia, sebuah langkah besar yang diapresiasi langsung oleh Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin.
Dalam pertemuan hangat di Kantor Bupati Garut, Jumat (11/4/2025), Bupati Syakur tak menyembunyikan rasa bangga dan harunya.
“Alhamdulillah, Garut punya sosok muda hebat seperti Kang Yuswan. Ini adalah bukti bahwa anak daerah bisa bersaing di tingkat internasional,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Ia juga menyampaikan harapan besar agar ilmu yang dibawa Yuswan dari Swedia bisa membawa perubahan nyata di Garut, khususnya dalam transformasi pertanian berbasis teknologi.
“Kami ingin pertanian di Garut tidak hanya menjadi warisan, tetapi juga masa depan. Dengan teknologi, kita bisa mempercepat langkah menuju kesejahteraan petani dan masyarakat,” imbuhnya.
Yuswan sendiri merupakan peserta program Young Ambassador Agriculture dari Kementerian Pertanian melalui skema Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang dikelola BPPSDMP.
Ia membawa inisiatif cerdas bernama e-Bokashi, yaitu pengolahan sampah organik menjadi pupuk mikroba berkualitas dengan pendekatan Internet of Things (IoT) dan sistem pertanian sirkular.
Tidak hanya sebatas ide, Yuswan telah membuktikan dampaknya. Lewat komunitas Baginda Tani Nusantara, ia berhasil menghimpun sekitar 100 petani muda di Desa Cisitu, menciptakan ekosistem pertanian yang produktif dan berkelanjutan.
Langkah berikutnya, Yuswan akan mengikuti Grand Final Young Ambassador Agriculture 2025 pada 23 April mendatang di Kementerian Pertanian, sebagai tahap akhir sebelum terbang ke Swedia.
“Saya berharap inisiatif ini bisa menjadi rumah besar bagi petani milenial Garut untuk ikut berkontribusi dalam program ketahanan pangan nasional. Semoga Garut bisa jadi pionir pertanian modern di Indonesia,” ujar Yuswan penuh optimisme. (Az)