Pertempuran Pavia: Kekalahan Prancis yang Mengubah Nasib Italia

ROMA | Priangan.com – Pertempuran Pavia menjadi salah satu momen paling menentukan dalam sejarah Eropa pada abad ke-16. Peristiwa ini sendiri terjadi pada tepat pada 24 Februari 1525, ketika pasukan Prancis yang dipimpin oleh Raja Francis I harus berhadapan dengan pasukan Kekaisaran Habsburg di bawah komando Kaisar Charles V.

Selain mengubah peta kekuasaan di Italia, pertempuran ini juga jadi awal dominasi Habsburg di Eropa.

Raja Francis I memulai kampanye militernya dengan menyerbu Lombardy pada akhir tahun 1524. Kala ity, ia berhasil menduduki Milan yang pada saaat itu sudah menjadi kota strategis di wilayah tersebut.

Sebelum melanjutkan pergerakannya ke Pavia yang dikuasai oleh pasukan kekaisaran. Francis memutuskan untuk mengepung Pavia. Raja Francis berharap dapat memaksa pasukan musuh menyerah di sana. Namun, keputusan ini justru menjadi awal dari bencana bagi pasukan Prancis.

Kaisar Charles V langsung mengirim bala bantuan di bawah pimpinan Marchese di Pescara untuk membebaskan Pavia dari pengepungan. Saat pasukan kekaisaran tiba di sekitar kota dan mengambil posisi di seberang sungai mereka kemudian berhadapan langsung dengan pasukan Prancis.

Tercatat, selama tiga minggu pertempuran berjalan sengit, Pescara merencanakan serangan mendadak yang cerdik. Ia memimpin pasukannya bergerak di malam hari untuk menyeberangi sungai, dan mengambil posisi di utara. Hal ini pun mengancam sayap kiri Prancis yang tidak terlindungi.

Ketika fajar tiba, kabut tebal menyelimuti medan perang. Kondisi ini membuat pasukan Prancis bingung. Raja Francis yang memimpin langsung dari garis depan, mencoba mengarahkan kembali pasukannya untuk menghadapi serangan tak terduga dari musuh. Namun, keputusannya untuk memimpin serangan kavaleri dengan tombak justru menjadi kesalahan fatal. Taktik ini tidak efektif di era mesiu. Kavaleri Prancis maju terlalu cepat dan meninggalkan artileri mereka tanpa perlindungan.

Lihat Juga :  Peniti, Benda yang Ditemukan Gegara Utang!

Di sisi lain, pasukan kekaisaran memanfaatkan keunggulan teknologi senjata api mereka. Arquebusiers Spanyol, yang dipersenjatai dengan senjata api awal, memberi dampak besar terhadap pasukan Prancis.

Lihat Juga :  Kisah Sang Pejuang dari Tanah Maluku

Kekacauan di medan perang semakin parah ketika pasukan Swiss yang menjadi bagian dari tentara Prancis menunjukkan keengganan untuk bertempur. Di sisi lain, pasukan di bawah Adipati Alençon juga gagal terlibat dalam pertempuran. Kondisi ini semakin memperburuk posisi Prancis. Akhirnya, Raja Francis I sendiri tertangkap di dekat Mirabello, tepat di utara tembok kota Pavia. Ia kemudian dibawa ke Spanyol sebagai tahanan dan dipenjara selama lebih dari setahun.

Kekalahan Prancis di Pavia memberikan dampak besar. Francis terpaksa menandatangani perjanjian damai yang mengakhiri klaim Prancis atas Italia. Wilayah itu pun akihirnya diserahkan kepada kekuasaan Habsburg.

Kerugian di kedua belah pihak sangat besar. Prancis tercatat kehilangan sekitar 8.000 tentara dari 20.000 pasukan yang bertempur, sementara kekaisaran Habsburg lebih dari 1.000 tentara dari 23.000 pasukan. (Ersuwa)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos