LONDON | Priangan.com – Pertempuran Blore Heath tercatat sebagai salah satu perang pada masa awal Wars of the Roses di Inggris. Peristiwa ini terjadi pada 23 September 1459 di dekat Market Drayton, wilayah perbatasan Staffordshire dan Shropshire. Pasukan Yorkis yang dipimpin Richard Neville, Earl of Salisbury, saat itu sedang bergerak menuju Duke of York namun diadang pasukan Lancastrian di bawah komando James Tuchet, Baron Audley.

Jumlah pasukan di kedua pihak tidak seimbang. Kekuatan York diperkirakan hanya sekitar lima ribu orang, sedangkan pihak Lancastrian mencapai hampir dua kali lipatnya. Meski demikian, Salisbury memilih posisi bertahan yang menguntungkan dengan memanfaatkan bentang alam berupa parit kecil dan rimbunan pohon sebagai pelindung. Langkah ini membatasi gerak kavaleri lawan yang berjumlah lebih besar.

Pertempuran berlangsung sengit sejak pagi hingga sore hari. Audley yang memimpin langsung pasukannya tewas di tengah pertempuran. Kematian panglima Lancastrian tersebut memukul moral tentaranya. Pasukan York memanfaatkan situasi itu untuk menekan lawan hingga barisan Lancastrian runtuh. Catatan sejarah menyebut korban di pihak Lancastrian mencapai ribuan orang, sementara pasukan York kehilangan ratusan prajurit.

Kemenangan di Blore Heath memberi semangat bagi pihak York, meski tidak sepenuhnya mengubah jalannya konflik. Dalam waktu singkat kekuatan Lancastrian kembali melakukan konsolidasi dan memaksa pimpinan York mencari perlindungan ke luar negeri.

Hingga kini, lokasi pertempuran Blore Heath masih dikenang. Sebuah tugu bernama Audley Cross didirikan di titik yang dipercaya sebagai tempat gugurnya Baron Audley. Kawasan itu dijaga sebagai situs bersejarah dan sering menjadi rujukan penelitian medan perang. (wrd)