TANGERANG | Priangan.com — Upaya mendorong kemandirian ekonomi warga terus dilakukan berbagai pihak, salah satunya oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB). Melalui program tanggung jawab sosial bertajuk BULE PURI atau Budidaya Lele Kampung Sirih, Pertamina menggelar pelatihan budidaya lele skala rumah tangga di Kelurahan Mekarsari, Kota Tangerang.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Kelurahan Mekarsari ini merupakan hasil kolaborasi antara Pertamina Patra Niaga Regional JBB—melalui Soekarno-Hatta Fuel Terminal & Hydrant Installation (SHAFTHI)—dengan Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang. Pelatihan diikuti puluhan peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari ibu rumah tangga, pelaku UMKM, hingga anggota kelompok Kampung Sirih Mekarsari yang merupakan mitra binaan CSR Pertamina.
Peserta mendapat pembekalan materi dasar budidaya lele, termasuk teknik pemilihan bibit unggul, manajemen pakan, pemeliharaan kolam, hingga strategi panen dan pemasaran hasil budidaya. Salah satu metode unggulan yang diperkenalkan adalah budidaya lele dalam galon bekas air minum. Metode ini dinilai hemat tempat dan cocok diterapkan di lingkungan padat penduduk atau rumah dengan lahan terbatas.
Manager SHAFTHI Pertamina Patra Niaga JBB, Ady Hafriady, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar kegiatan pelatihan, melainkan langkah nyata untuk memberdayakan masyarakat sekitar melalui pendekatan yang aplikatif dan berbasis potensi lokal. Ia berharap, program ini mampu membuka sumber penghasilan baru bagi warga yang tinggal di wilayah Ring 1 operasional Pertamina.
“Selain untuk memberdayakan, pelatihan ini kami rancang agar bisa dijalankan dari rumah dengan memanfaatkan barang bekas. Ini sangat relevan untuk masyarakat urban seperti di Mekarsari,” ujar Ady saat membuka acara.
Peserta tidak hanya dibekali teori, tetapi juga langsung mempraktikkan pembuatan kolam dari galon, memasang saluran air, serta mengatur kepadatan benih lele. Pelatihan juga mencakup pengelolaan kualitas air, penanganan hama, dan perhitungan biaya usaha skala rumah tangga.
Salah satu peserta, Alex Eko Setiawan, menyambut antusias pelatihan ini. Ia menilai program BULE PURI sangat membantu masyarakat yang selama ini kesulitan dalam memulai usaha budidaya lele. “Banyak warga yang punya minat tapi bingung harus mulai dari mana. Lewat pelatihan ini, kami jadi tahu caranya dan bisa langsung praktik di rumah,” ujarnya.
Area Manager Communications, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB, Susanto August Satria, menyampaikan bahwa BULE PURI adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk hadir di tengah masyarakat secara nyata. Menurutnya, semangat yang dibawa dalam program ini adalah menumbuhkan wirausaha rumahan dari langkah sederhana.
“Kami percaya perubahan bisa lahir dari ide kecil. Galon bekas yang biasa tergeletak kini bisa disulap menjadi kolam produktif. Dari sinilah harapan tumbuh. Kami ingin masyarakat bisa melihat bahwa potensi usaha itu ada di sekitar mereka,” ujar Satria.
Melalui BULE PURI, Pertamina juga turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs. Program ini selaras dengan poin 1 tentang pengentasan kemiskinan dan poin 8 tentang pekerjaan layak serta pertumbuhan ekonomi. Dengan mendorong ekonomi lokal, pemanfaatan limbah, dan pelatihan berkelanjutan, BULE PURI diharapkan mampu menjadi model pemberdayaan komunitas berbasis lingkungan.
Di tengah tantangan ekonomi saat ini, pelatihan budidaya lele dengan pendekatan kreatif menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat untuk mandiri, hemat modal, dan ramah lingkungan. Dan di tangan warga Mekarsari, siapa sangka, dari galon bekas bisa lahir kolam harapan. (Gus)