JAMANIS | Priangan.com – Seperti inilah potret Masjid Baitul Amanah atau akrap dengan sebutan Masjid Itje. Nampak sepi.
Padahal, bangunan megah yang berada di jalur utama Tasikmalaya-Ciawi ini sempat menjadi salah satu tempat persinggahan favorit bagi para pelintas dari luar kota. Banyak pengendara memilih berhenti untuk beristirahat, beribadah, sekaligus jajan di sekitar masjid. Kini, pemandangan itu sudah jarang terlihat.
Arifin, penjaga masjid, mengisahkan perjalanan panjang rumah ibadah tersebut. Ia menuturkan, masjid ini dibangun pada tahun 1987 dan diresmikan pada 1990 oleh salah seorang artis senior, Itje Trisnawati. Saat itu, keberadaan pedagang yang berjejer di halaman masjid menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
“Dulu yang berjualan banyak sekali, mulai dari makanan sampai pernak-pernik. Karena ramai pedagang, otomatis banyak orang yang datang ke sini untuk mampir dan beristirahat,” ujar Arifin saat ditemui di sela-sela kesibukannya, Rabu (1/10/2025).
Namun, situasi mulai berubah ketika aturan tidak lagi memperbolehkan pedagang berjualan di halaman masjid. Seiring waktu, jumlah orang yang singgah juga terus berkurang. Suasana yang semula ramai perlahan berganti sepi.
“Sejak pedagang tidak boleh lagi jualan di sini, makin lama jadi sepi. Sangat berbeda dengan dulu, sekarang suasananya jauh lebih lengang,” jelasnya.
Meskipun demikian, Arifin menyebut kalau fungsi masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan masih tetap berjalan. Salat berjamaah tetap diadakan setiap hari, pengajian rutin pun masih biasa dilakukan. Ia menegaskan, meski tak lagi ramai pengunjung dari luar, masjid ini tetap hidup dengan aktivitas ibadah.
“Untuk kegiatan ibadah alhamdulillah masih berjalan. Ada pengajian juga, jadi meski tidak seramai dulu, masjid ini tetap aktif digunakan,” ucapnya. (Eri)

















