KAB BANDUNG | Priangan.com – Pemerintah Kabupaten Bandung terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan adalah membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah timur Kabupaten Bandung.
Pada Jumat, 13 Februari 2025, Dadang bersama Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusuma Astuti, dan Direktur Utama PDAM Tirta Raharja, Teddy Setiabudi, melakukan groundbreaking proyek tersebut.
Dengan kapasitas mencapai 1.100 liter per detik, SPAM ini akan melayani delapan kecamatan di wilayah Bandung Timur, termasuk Ciparay, Baleendah, Dayeuhkolot, Majalaya, Cikancung, Solokanjeruk, Rancaekek, dan Cicalengka.
Dadang menegaskan, selama ini, cakupan layanan air bersih di Bandung Timur masih tergolong rendah, hanya sebagian kecil dari total penduduk saja yang mendapatkan akses air perpipaan. Oleh karena itu, pembangunan SPAM diharapkan dapat memperluas jangkauan layanan dan memberikan manfaat bagi lebih banyak warga.
“SPAM ini diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan kekurangan air bersih yang selama ini dialami masyarakat. Insya Allah proyek ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Dadang juga menyampaikan terima kasih kepada Wakil Menteri PU yang telah mendukung penuh kerjasama B to B (Business to Business) antara Perumda PDAM Tirta Raharja dengan PT Mulia sebagai pelaksana proyek.
“Di Kabupaten Bandung ini adalah inovasi baru. Kerjasama B to B ini luar biasa. Insya Allah ke depan sekitar 65 ribu-85 ribu sambungan rumah akan segera hadir di Kabupaten Bandung,” tambah Kang DS.
Wakil Menteri PU, Diana Kusuma Astuti menambahkan, pemerintah pusat berkomitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur air minum di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Bandung.
Sebab, kata Diana, saat ini pelayanan air minum di Indonesia masih terbatas. Berdasarkan data Kementerian PU, pelayanan air bersih baru mencapai 45 persen, sedangkan untuk perpipaan baru mencapai 20 persen.
Proyek SPAM IKK Ciparay ini merupakan salah satu wujud komitmen tersebut. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah serta pihak swasta dalam proyek penyediaan air bersih bagi masyarakat ini.
“Saya sangat senang dan apresiasi upaya Pemkab Bandung dan PDAM Tirta Raharja yang berhasil melakukan kerjasama B to B. Ini bisa menjadi contoh bagi yang lain. Tidak semua pembangunan harus pake APBN dan APBD,” tandas Diana. (Zam)