Pengurus Forum Musyawarah Santri Tasikmalaya Masa Khidmat 2025-2027 Dilantik

INDIHIANG | Priangan.com – Pengurus Forum Musyawarah Santri (Formasi) Tasikmalaya masa khidmat 2025-2027 resmi dilantik. Proses pelantikan tersebut dilakukan di Majlis Ta’lim Al-Muzzany, Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Ahad, (30/11/2025), dengan disaksikan para santri dan sejumlah tokoh yang selama ini aktif mendorong gerakan pemikiran di lingkungan pesantren.

Pada kesempatan itu, ketua Formasi terpilih, Muhammad Faisal Fauzi, memaparkan arah gerak organisasi yang berangkat dari keresahan para santri mengenai pudarnya budaya musyawarah dan literasi yang dahulu menjadi tradisi kuat para ulama. Ia menyebut kalau Formasi hadir karena kebutuhan akan ruang yang mampu menampung potensi besar para santri di berbagai pondok pesantren di Tasikmalaya.

“Membumikan bahtsul masail di kota santri adalah prinsip yang kami pegang. Ini menjadi pedoman dalam setiap kegiatan, agar para santri terus memperdalam kitab klasik dan mempertajam nalar kritis,” ucapnya.

Dalam sambutannya, ia juga menegaskan bahwa pada periode ini Formasi diarahkan menjadi ruang silaturahmi keilmuan sekaligus wahana untuk mencetak kader yang memahami kitab turats dan mampu menjawab isu-isu aktual. Faisal berharap forum ini dapat menghasilkan rumusan hukum yang dapat menjadi rujukan bagi berbagai persoalan yang berkembang di Tasikmalaya.

“Kami ingin memastikan kegiatan bahtsul masail berjalan dengan kualitas terbaik karena produk hukum yang baik hanya lahir dari musyawarah yang dihadiri para musyawirin yang mumpuni,” tegasnya.

Majelis Pembina dan Penasehat Formasi, KH. Tubagus Miftah Fauzi, turut memberikan arahannya dalam acara tersebut. Ia mengingatkan para pengurus agar tetap konsisten menjaga identitas keilmuan pesantren.

“Formasi harus semakin aktif menghidupkan kajian dan musyawarah yang membangun karakter santri. Jangan sampai forum ini terkontaminasi oleh hal-hal lain, seperti kepentingan politik. Fokusnya adalah ngaji,” kata dia.

Lihat Juga :  Soroti Kebijakan “Cut Off”, Aliansi Santri Tasikmalaya Geruduk Gedung Bupati

Ia menambahkan, Formasi idealnya menjadi perahu keilmuan yang mampu merangkul santri dari berbagai pesantren di Tasikmalaya agar tradisi intelektual pesantren tetap terjaga dan berkembang.

Lihat Juga :  Khidmat! Sekretaris Komisi IV Ikuti Istighosah Akhir Tahun Bersama TNI

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, yang diwakili Kabid Kesbangpol, Ajat Sudrajat, menyampaikan apresiasi atas pelantikan kepengurusan baru. Menurutnya, amanah organisasi menjadi kesempatan bagi para santri untuk memperluas peran sosial.

“Selamat bertugas. Amanah ini bukan sekadar jabatan, tapi ruang untuk berkhidmat bagi umat. Semoga pengurus baru membawa Formasi semakin solid dan programnya semakin terasa bagi pesantren, santri, dan masyarakat,” ujar Ajat Sudrajat.

Ia menilai keberadaan Formasi penting karena santri bukan hanya dituntut kuat dalam penguasaan kitab, tetapi juga perlu memiliki kepekaan terhadap persoalan sosial ekonomi yang berkembang.

“Melalui kegiatan seperti ini saya berharap muncul diskusi yang sehat, bahtsul masail yang mendalam, dan gagasan baru yang tetap berpijak pada madzhab para ulama,” ungkap Ajat.

Setelah rangkaian sambutan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan kajian ilmiah yang diikuti para santri. Kajian tersebut menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten di masing-masing bidangnya untuk memperkaya pemahaman peserta terhadap isu-isu keilmuan yang berkembang. (Eri)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos