PRIANGAN.COM – TASIKMALAYA | Program bantuan untuk rumah tidak layak huni atau rutilahu dari Kementerian PUPR yang disalurkan melalu dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dikeluhkan sejumlah penerima. Mereka mempertanyakan lebih mahalnya harga material dibanding pasaran. Seperti yang terjadi di Desa Dawagung, Kecamatan Rajapolah. Bantuan senilai Rp15 juta yang diberikan dalam bentuk barang itu diduga digelembungkan pembelanjaannya. Harga barang yang dikirim lebih mahal dari barang biasanya di wilayah tersebut. Harga pasir, misalnya, yang pasarannya kisaran Rp750 ribu dijual Rp1 juta. Selain itu, bata merah yang harga satuannya sekitar 600 rupiah, dijual seharga 1000 rupiah, dan itupun kualitasnya jelek.
Penerima Bantuan Rutilahu di Kabupaten Tasik Mengeluh, Harga Material Lebih Mahal
Oktober 4, 2019
1 Min Read
-
Share This!
You may also like
- Kader PMII Komisariat STIA YPPT Priatim Ingatkan Masyarakat Tetap Kritis
- AS dan Ukraina Gelar Pertemuan di Jeddah, Capai Sejumlah Kesepakatan
- Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Berkunjung ke Indonesia
- Luka Politik Perkuat Militansi Simpatisan PDIP Jelang PSU di Tasikmalaya
- Didesak AS, Presiden Iran Menolak Bernegosiasi
- Geng Kapak Merah, Kelompok Kriminal yang Pernah Menghantui Jakarta di Era 2000-an
- Murjani Tidak Mendapat Restu Keluarga untuk Maju di Musda PAN 2025
- Pembatalan Anton Sebagai Ketua KONI Terpilih Dipertanyakan
- Pilkada Ulang Kabupaten Tasik Dimulai: Coblos 19 April 2025
- Banyak ODGJ di Tasik yang Stabil dan Mulai Hasilkan Cuan