Pencarian Dua Korban Longsor di Tasikmalaya Dihentikan, Keluarga Nyatakan Ikhlas

TASIKMALAYA | Priangan.com – Setelah tujuh hari berjibaku dengan medan berat dan kondisi cuaca yang tidak menentu, Tim SAR gabungan akhirnya menghentikan operasi pencarian dua petani yang hilang tertimbun longsor di Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Kedua korban, Acu (65) dan Amin (60), dinyatakan belum berhasil ditemukan hingga Sabtu (5/7/2025), saat masa pencarian resmi berakhir.

Penutupan operasi ini dilakukan sesuai prosedur standar dalam penanganan bencana, di mana pencarian aktif berlangsung selama tujuh hari. Sepanjang waktu tersebut, ratusan personel dari berbagai unsur, mulai dari SAR, Tagana, TNI/Polri, hingga masyarakat setempat telah dikerahkan. Berbagai metode pencarian pun telah dicoba, termasuk penggunaan anjing pelacak.

Namun, kondisi geografis yang menantang, lokasi longsoran yang luas dan kedalaman timbunan tanah mencapai enam meter lebih membuat pencarian tak membuahkan hasil.

“Hari ini kami nyatakan secara resmi, operasi SAR tanah longsor di Tenjowaringin ditutup. Selama tujuh hari kami sudah berusaha maksimal, namun korban belum berhasil ditemukan,” ujar Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Mamang Fatmono, dalam konferensi pers di lokasi kejadian, Sabtu sore.

Mamang menambahkan, tim tidak hanya menghadapi medan berat, tetapi juga keterbatasan alat berat. Karena itu, seluruh pencarian dilakukan dengan alat manual seperti cangkul dan pompa alkon. “Kendala utamanya bukan semangat petugas, tapi akses dan ketebalan longsoran yang luar biasa. Bahkan anjing pelacak pun kesulitan di lokasi,” ujarnya.

Ketua Forum Komunikasi Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, mengungkapkan bahwa selama masa pencarian, tim tidak pernah mengendurkan semangat. Meski hasilnya nihil, ia mengapresiasi seluruh elemen yang terlibat dan tetap berharap proses evakuasi ini menjadi pembelajaran penting dalam penanggulangan bencana ke depan.

Lihat Juga :  Warga Cidadap Geruduk Tambang Ilegal, Saung Dirobohkan dan Alat Berat Diamankan

“Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak. Kami tahu keluarga korban sangat berharap, dan kami pun melakukan semaksimal mungkin. Namun, situasi memang tidak selalu berpihak,” ujar Jembar.

Sikap tabah juga ditunjukkan oleh keluarga korban. Anah, saudara dari salah satu korban, menyatakan telah mengikhlaskan kepergian Acu dan Amin meski belum ditemukan jasadnya. “Kami ridlo dan ikhlas. Kami haturkan terima kasih kepada semua tim SAR yang sudah luar biasa bekerja. Kami tidak bisa membalas, semoga Allah yang membalas kebaikan semuanya,” tutur Anah sambil menitikkan air mata.

Lihat Juga :  Pencarian Nelayan Terseret Arus di Pangandaran Dihentikan Setelah 7 Hari Tanpa Hasil

Di sisi lain, Kapolres Tasikmalaya AKBP Harus Dinzah mewakili unsur Forkopimda Kabupaten Tasikmalaya juga menegaskan bahwa seluruh prosedur pencarian sudah dijalankan dengan baik dan profesional. Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak melanjutkan pencarian secara mandiri tanpa pendampingan aparat.

“Kami memahami perasaan warga yang ingin terus mencari, tapi lokasi ini masih sangat rawan. Keselamatan harus diutamakan. Jangan sampai timbul korban baru karena pencarian yang tidak terkoordinasi,” tegas Kapolres.

Pihak kepolisian bersama TNI, BPBD, dan perangkat desa juga akan melakukan pemantauan pasca-penutupan operasi untuk memastikan tidak ada aktivitas berbahaya di lokasi longsor. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos