TASIKMALAYA | Priangan.com – Di tengah banyaknya sekolah yang rusak dan tak layak digunakan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya tak mau hanya menunggu belas kasihan. Pemerintah daerah kini bergerak aktif menjemput bantuan ke pemerintah pusat, demi mempercepat revitalisasi bangunan pendidikan dasar yang kian mengkhawatirkan.

Langkah ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, yang baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, di Gedung Kemendikdasmen Jakarta. Pertemuan tersebut menjadi ajang penyampaian langsung kondisi riil pendidikan di daerah dan harapan besar agar pemerintah pusat turun tangan.

“Kami menyampaikan langsung ke Pak Menteri. Ini komitmen kami agar fasilitas pendidikan segera diperbaiki,” ujar Asep Sopari kepada wartawan, Jumat (17/10/2025).

Asep mengakui, besarnya jumlah sekolah rusak membuat APBD tidak sanggup menanggung semuanya. Namun, ia menegaskan Pemkab tidak akan menyerah pada keterbatasan.

“Diam bukan solusi, apalagi mengeluh. Kami harus aktif mencari jalan keluar, berikhtiar, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama pemerintah pusat,” tegasnya.

Berkat upaya itu, tahun ini setidaknya 150 sekolah dasar di Kabupaten Tasikmalaya sudah mendapat bantuan revitalisasi ruang kelas. Namun, Asep memastikan perjuangan belum berhenti di sana.

“Kami akan terus berupaya agar lebih banyak sekolah, terutama yang rusak berat, bisa mendapatkan bantuan tahun depan. Semua anak berhak belajar di tempat yang aman dan layak,” katanya.

Data pemerintah daerah menunjukkan, Kabupaten Tasikmalaya memiliki 1.062 Sekolah Dasar (SD) dan 313 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dari jumlah tersebut, ratusan sekolah mengalami kerusakan dari ringan hingga berat.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana, menyebutkan, berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), 268 dari 313 SMP di wilayahnya tercatat mengalami kerusakan. (yna)