TASIKMALAYA | Priangan.com – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menyatakan komitmennya untuk memperkuat pengawasan terhadap aktivitas tambang yang berada di kawasan Gunung Galunggung, menyusul pernyataan tegas dari Gubernur Jawa Barat yang mengisyaratkan akan menutup tambang-tambang besar yang dianggap merusak lingkungan.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tasikmalaya, Mohamad Zen, kepda wartawan, kemarin.

“Meski belum ada arahan resmi dalam bentuk surat dari provinsi, kami menyambut baik langkah Gubernur sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan,” ujar Zen kepada awak media.

Gunung Galunggung diketahui menjadi salah satu lokasi tambang pasir besar yang beroperasi di wilayah Tasikmalaya. Aktivitas di kawasan tersebut kini menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Jawa Barat, terutama pasca tragedi longsor tambang di Kabupaten Cirebon yang menewaskan delapan penambang.

Zen menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah awal untuk memperkuat pengawasan, termasuk melalui koordinasi lintas sektor dan pelibatan perangkat daerah terkait.

“Langkah konkret sudah kami mulai dengan memperkuat pemahaman di tingkat bawah, baik perangkat desa maupun masyarakat, agar pengawasan bisa berjalan partisipatif,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Satpol PP telah diarahkan untuk turut serta dalam upaya preventif dan penertiban, terutama terhadap aktivitas tambang yang berpotensi melanggar aturan.

“Kami ingin apa yang menjadi inisiatif dari Gubernur mendapat dukungan penuh dari masyarakat Tasikmalaya. Itu perlu keterhubungan antara kebijakan dan kesadaran publik,” katanya.

Terkait rencana moratorium tambang galian C yang disampaikan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, termasuk potensi penutupan tambang pasir besar di Galunggung, Pemkab Tasikmalaya menyatakan siap mendukung jika kebijakan tersebut dianggap sebagai solusi menyeluruh atas persoalan lingkungan dan keselamatan kerja. (yna)