TASIKMALAYA | Priangan.com – Tragedi keracunan massal yang menimpa 52 pelajar PAUD, TK, dan SD di Kecamatan Cikalong dan Karangnunggal menjadi tamparan keras bagi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Tasikmalaya. Menyadari rapuhnya pengawasan, Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Alayubi, berjanji segera membentuk satuan tugas (satgas) MBG daerah.
“Satgas ini tidak hanya mengurusi kasus keracunan yang terjadi saat ini, tapi akan mengawasi MBG secara menyeluruh. Mulai dari pemetaan lokasi penyedia pangan, pemenuhan gizi dalam menu, ketepatan waktu distribusi, kebersihan bahan makanan, hingga pemanfaatan produk lokal,” kata Asep saat dihubungi Jumat (19/9/2025) malam.
Menurut Asep, pembentukan satgas menjadi langkah strategis agar program prioritas nasional ini tidak lagi berjalan asal-asalan. Ia menilai, kejadian keracunan di Cikalong dan Karangnunggal mencoreng niat baik program MBG karena lemahnya pengawasan sejak pengolahan hingga distribusi makanan.
“Kalau sudah konsolidasi selesai dengan dinas terkait, saya akan umumkan langsung ke masyarakat. Satgas juga akan dibentuk sampai ke tingkat kecamatan, dipimpin camat bersama unsur forkopimcam, TNI, dan Polri,” ujarnya.
Asep menegaskan, keberadaan satgas MBG akan menjadi pionir dalam memastikan setiap paket makanan bergizi benar-benar aman, higienis, dan bermanfaat bagi masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya menjaga tujuan utama Presiden Prabowo Subianto dalam program ini: meningkatkan gizi pelajar Indonesia.
“Kalau diawasi ketat, tidak akan ada lagi kelengahan seperti kemarin. Mari bersama-sama kita kawal agar MBG betul-betul bermanfaat bagi anak-anak,” pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 52 pelajar dilaporkan mengalami gejala mual, pusing, muntah, hingga diare setelah menyantap menu MBG berupa mi, ayam, sawi hijau, dan semangka. Sebagian besar sempat dirawat di puskesmas dan klinik, namun kini seluruh korban telah pulih dan dipulangkan. (yna)