GARUT | Priangan.com – Kampung Sudika Indah, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, kembali dilanda banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu dini hari hingga siang (28/06/2025).
Kawasan ini memang dikenal sebagai langganan banjir setiap kali Sungai Cimanuk meluap. Pada tahun 2016, daerah ini bahkan menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah saat banjir bandang menerjang Garut.
Ketinggian air yang merendam kawasan RW 13 mencapai sekitar satu meter. Menurut Ketua RT setempat, Agus Sopian, terdapat sekitar 100 rumah di dua RT yang terdampak banjir.
Sejak pagi, banyak warga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat mereka karena rumah tak lagi aman untuk ditempati.
“Ketinggian air sekitar satu meter, dan ada sekitar 100 rumah yang terdampak di dua RT,” ujar Agus, Sabtu pagi.
Dede (35), salah satu warga, mengaku trauma setiap kali hujan deras mengguyur. Terlebih jika terjadi pada malam hari, karena rumahnya berada cukup dekat dengan bantaran Sungai Cimanuk.
“Kami di sini selalu was-was kalau hujan turun deras, apalagi kalau malam. Sudah trauma,” ujarnya.
Ironisnya, hingga berita ini ditulis, belum ada bantuan apapun yang diterima warga terdampak. Baik bantuan logistik maupun fasilitas darurat dari pemerintah, termasuk dari Pemkab Garut, belum juga datang. Padahal warga sangat membutuhkan makanan, dapur umum, dan tenda pengungsian.
“Pagi tadi memang sempat ada Pak Asda dan Pak Camat datang ke lokasi, tapi sampai sekarang belum ada bantuan. Kami butuh dapur umum dan tenda pengungsian. Kami masih takut kalau malam hujan lagi,” tutur Dede dengan nada cemas.
Dede menyayangkan lambannya respon pemerintah daerah, yang menurutnya sangat berbeda dengan penanganan saat-saat sebelumnya.
“Katanya ada tim cepat tanggap dari Pemkab Garut, tapi mana? Sampai sekarang belum terlihat aksinya. Dulu, saat banjir, bantuan selalu cepat datang,” ucapnya.
Warga berharap Pemkab Garut segera turun tangan secara nyata. Kondisi mereka di pengungsian serba terbatas dan mengkhawatirkan, terutama jika cuaca ekstrem kembali terjadi dalam waktu dekat.
“Kami hanya ingin pemerintah hadir membantu rakyatnya saat sedang kesusahan. Jangan hanya datang lihat-lihat, lalu pergi tanpa solusi,” pungkas Dede. (Az)