TASIKMALAYA | Priangan.com – Wacana Musyawarah Olahraga Kota Luar Biasa (Musorkotlub) KONI Kota Tasikmalaya semakin menguat setelah upaya rekonsiliasi yang diinisiasi Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi, mendapat penolakan dari pendukung Noves Narayana. Polemik ini pun semakin berkembang setelah pembatalan kemenangan Anton Suherlan sebagai Ketua KONI terpilih dalam Musorkot pada 8 Januari 2025 dipertanyakan oleh berbagai pihak.
Sejumlah pihak dari kubu Anton Suherlan merasa heran atas keputusan pembatalan tersebut. Mereka menilai bahwa hasil Musorkot telah disepakati oleh seluruh peserta, termasuk KONI Jawa Barat.
Asep Rizal, salah satu pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Tasikmalaya, mempertanyakan alasan pembatalan tersebut. Menurut mereka, setelah Musorkot, Anton telah diberikan kesempatan menyampaikan pidato kemenangan, bahkan KONI Jabar telah memintanya segera menyusun kepengurusan.
Terkait wacana Musorkotlub yang kini berkembang, mereka menilai bahwa perlu ada kesamaan persepsi dari semua pihak agar tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KONI.
“Jangan sampai terjadi blunder seperti dalam Musorkot sebelumnya, di mana ada perbedaan antara kesepakatan tata tertib dan AD/ART,” kata Asep, Rabu, 12 Maret 2025.
Asep juga mengungkapkan bahwa sepanjang pengalamannya di organisasi maupun partai politik, baru kali ini ia menemui keputusan yang dianggapnya langka, yakni pembatalan hasil yang sudah disepakati oleh seluruh peserta.
“Ada apa sebenarnya? Tapi kalau memang ada aturan yang membolehkan Musorkotlub, kami dari IMI siap mengikuti. Namun, jangan sampai Musorkotlub ini muncul hanya karena faktor suka atau tidak suka terhadap hasil yang telah dicapai,” tambahnya.
Asep juga mengakui bahwa hasil Musorkot belum mencapai suara mayoritas 50+1. Namun, ia menegaskan bahwa tata tertib yang digunakan dalam pemilihan telah disepakati bersama, bahkan dipimpin oleh H. Engkus Bunyamin yang diketahui sebagai pendukung Noves Narayana dan disaksikan oleh seluruh kontestan, cabang olahraga (cabor), serta perwakilan KONI Jawa Barat.
Di sisi lain, Sekretaris Carateker KONI Kota Tasikmalaya, H. Arif Surahman, belum memberikan keterangan resmi terkait langkah lanjutan yang akan diambil atas polemik ini.
“Kami akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Ketua Carateker, Prof. Yuyun,” ujarnya singkat. (Yga)