TASIKMALAYA | Priangan.com – Kasus penusukan di kawasan Pasar Ikan, Kampung Cieunteung, Argasari, Kota Tasikmalaya, terus bergulir. Setelah berhasil diamankan tak lama usai kejadian, pelaku berinisial R (33) akhirnya mengakui perbuatannya yang menewaskan sahabatnya sendiri, D (33), pada Rabu (29/10/2025) dini hari.
Dalam pemeriksaan, R mengaku menusuk korban karena tersulut emosi saat keduanya terlibat adu mulut dalam kondisi dipengaruhi minuman keras. Pertengkaran yang awalnya hanya cekcok ringan berubah menjadi tragedi berdarah ketika pelaku mengambil pisau dapur dan menikam korban di bagian dada kiri.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra, membenarkan bahwa pelaku dan korban merupakan teman dekat yang sering nongkrong bersama. “Dari hasil pemeriksaan awal, pelaku mengaku kesal karena merasa dihina. Saat itu mereka sama-sama menenggak miras jenis arak bali,” kata Herman, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, barang bukti berupa pisau dan pakaian korban telah diamankan untuk kepentingan penyidikan. Polisi juga tengah memastikan apakah penusukan itu dilakukan spontan atau ada unsur kesengajaan yang lebih berat. “Kami masih mendalami motifnya, termasuk hasil autopsi yang dilakukan oleh tim forensik Polda Jabar,” ujar Herman.
Korban D sempat dibawa ke RSUD dr. Soekardjo, namun nyawanya tidak tertolong akibat luka tusuk yang menembus jantung dan menyebabkan pendarahan hebat. Jenazah kini disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan sore hari.
Sementara itu, suasana duka masih menyelimuti keluarga korban. Beberapa kerabat tak menyangka pertemanan yang akrab bisa berujung maut. “Mereka sudah seperti saudara. Tidak pernah kami dengar mereka berselisih sebelumnya,” ujar salah satu anggota keluarga di rumah duka.
Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan atau Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. “Kasus ini tetap kami dalami secara profesional. Semua bukti sedang kami lengkapi,” tegas AKP Herman. (yna)
