Daily News

PDNS Jebol, Pemerintah Ingatkan Hati-hati Gunakan Akun

Ilustrasi

JAKARTA | Priangan.com – Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) jebol setelah diserang ransomware. Akibatnya, server beberapa lembaga dan kementerian lumpuh, sehingga membuat pelayanan publik terkendala. Dampak lainnya adalah hilangnya data 800 ribu calin mahasiswa baru yang daftar Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Tjahjanto, mengimbau kepada setiap tenant agar senantiasa mengingatkan penggunaan akun secara hati-hati dan segera mengeluarkan surat edaran.

“Dari hasil forensik pun kami sudah bisa mengetahui bahwa user yang selalu menggunakan password-nya dan akhirnya terjadi permasalahan yang sangat serius ini. Oleh sebab itu, penegakan hukum oleh BSSN dan oleh aparat nantinya bisa dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku,” tuturnya melalui keterangan tertulis, dikutip Selasa (2/7).

Hadi menyatakan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pemulihan layanan publik terdampak serangan siber ransomware pada PDNS 2 dan ditargetkan layanan publik kembali normal pada Juli 2024.

Menurutnya, layanan pemerintah yang menggunakan PDNS 2 saat ini dalam proses pemulihan. Salah satunya menggunakan backup server dari Cold Site Batam yang kemudian diaktifkan pada fasilitas PDNS 1 dan Data Center Temporary milik penyedia.

Mengenai backup Menko Polhukam menekankan sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan. “Ini mandatori, tidak opsional lagi, sehingga kalau secara operasional PDNS berjalan, ada gangguan, masih ada backup yaitu di DRC atau Cold Site yang ada di Batam dan bisa auto gate interactive service,” tandasnya.

Dengan pengaturan backup, setiap tenant atau kementerian Lembaga Pemerintah Daerah akan memiliki backup data dan layanan sebagai Upaya untuk menjaga keberlangsungan layanan jika ada insiden serupa di masa mendatang.

Pemerintah akan menyiapkan pengaturan terkait penempatan data dan cadangannya secara berlapis sesuai dengan tingkat klasifikasi data mulai dari data strategis, data terbatas, hingga data terbuka.

Tonton Juga :  Kondisi Jalan Rusak Turut Dibahas Dalam Debat Perdana Pilbup Tasik, Ade Sugianto Beri Jawaban Menohok

“Jadi nanti ada data-data yang sifatnya umum atau terbuka seperti statistik dan sebagainya akan disimpan di cloud, sehingga tidak penuh data yang ada di PDN,” ungkapnya.

Disamping itu, BSSN akan terus meningkatkan keamanan siber dengan cara menyambungkan komando kendali BSSN serta mengaktifkan Computer Security Insident Response Team (CSIRT) yang akan terus memantau upaya pengelolaan PDN dan backup data.

“Tentunya, kita juga diperintah Bapak Presiden untuk meninjau kembali Peraturan/Instruksi Presiden terkait dengan operasional siber termasuk BSSN dan jajarannya, sehingga nantinya komando kendali itu mudah apabila terjadi permasalahan,” tutur Menko Polhukam. (jay)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: