PDIP Kritik Jokowi yang Ikut Kampanye

JAKARTA | Priangan.com – Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengungkapkan niatnya untuk pensiun dan kembali ke Solo pasca-masa jabatannya mendapat sorotan tajam, terutama dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hal ini mengemuka setelah Jokowi terlibat dalam beberapa kegiatan kampanye di Pilkada Serentak 2024, meski sebelumnya ia berjanji untuk “pulang ke Solo” dan menikmati masa pensiun sebagai warga biasa.

Pada 5 Oktober 2023, Jokowi sempat menyatakan keinginan untuk pensiun setelah dua periode menjadi presiden. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan rencananya untuk kembali ke Solo dan menjalani hidup sederhana,

“Ya, jadi rakyat biasa, kembali ke Solo jadi rakyat biasa,” ujarnya saat blusukan di Purworejo.

Bahkan, di awal 2024, Jokowi kembali menegaskan niatnya untuk pensiun dan menikmati waktu bersama keluarga setelah satu dekade memimpin Indonesia.

Namun, beberapa hari setelah pelantikan Presiden Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024, Jokowi malah terlibat dalam kampanye Pilkada, mendukung sejumlah calon kepala daerah seperti Ridwan Kamil di Jakarta dan Ahmad Luthfi di Jawa Tengah.

Aksi ini langsung memicu reaksi keras dari PDIP, yang menilai langkah Jokowi bertentangan dengan ucapannya mengenai pensiun. Politikus senior PDIP, TB Hasanuddin, menyindir bahwa tindakan Jokowi tersebut tidak sesuai dengan janji yang pernah disampaikan untuk kembali ke Solo dan menikmati masa pensiun.

“Ini tidak sesuai dengan janji beliau, yang katanya pensiun akan kembali ke kampung dan tenang di sana, momong cucu. Tidak kemudian aprak-aprakan di jalan,” sindir Hasan dalam keterangannya di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (25/11).

Kendati demikiam, dalam Pilkada Jakarta 2024, Jokowi memberikan dukungan penuh kepada Ridwan Kamil (RK), calon gubernur Jakarta nomor urut 1. Dukungan tersebut disampaikan Jokowi dalam pertemuan dengan Ridwan Kamil dan relawan di Jakarta pada 18 November 2024. Menurut Jokowi, alasan utamanya mendukung RK adalah rekam jejak yang sangat solid, baik sebagai wali kota Bandung maupun sebagai gubernur Jawa Barat.

Lihat Juga :  Sudah Viral, Baru Kena: Dua Pemalak Sopir di Pasar Cikurubuk Diciduk Polisi

“Terus dalam Pilkada ini, apa yang harus kita lakukan untuk beri keyakinan bagi kita agar masalah ini bisa diselesaikan? Jawaban saya rekam jejak. Rekam jejak. Kenapa Saya Ridwan Kamil? Karena juga rekam jejak. Saya ulang, kenapa Saya Ridwan Kamil? Karena rekam jejak,” kata Jokowi, menekankan bahwa pengalaman RK dalam mengelola kota dan provinsi sangat mumpuni.

Lihat Juga :  Mobil Diambil Debt Collector Usai Tes PPPK, Tiga Perempuan Muda Telantar hingga Malam di Kota Tasikmalaya

Jokowi juga mengungkapkan bahwa RK memiliki latar belakang pendidikan yang baik dalam bidang arsitektur dan desain perkotaan, yang semakin memperkuat keyakinannya bahwa RK adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta.

Meski demikian, dukungan Jokowi terhadap RK memunculkan pertanyaan terkait dengan posisinya setelah masa jabatannya berakhir. Banyak yang mengamati bahwa Jokowi tampaknya tetap memiliki pengaruh besar dalam politik nasional, meskipun telah menyampaikan niat pensiun.

Beberapa pihak melihat langkah ini sebagai bagian dari manuver politik yang tidak terlepas dari ambisi Jokowi untuk tetap terlibat dalam urusan politik meskipun bukan lagi sebagai presiden.

Pernyataan dan langkah-langkah Jokowi ini tentu menjadi perhatian publik, terutama terkait konsistensinya dalam menjaga janji pensiun dan peran politik yang akan diambilnya setelah tidak lagi menjabat. (mth)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos