JAKARTA | Priangan.com – Relawan yang tergabung dalam Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Jokowi baru-baru ini mengajukan laporan resmi terhadap Roy Suryo di Bareskrim Polri. Aduan ini berakar dari pernyataan kontroversial Roy yang menyebut akun media sosial bernama Fufufafa sebagai 99% milik Gibran Rakabuming Raka, wakil presiden terpilih.
Sekretaris Jenderal Pasbata, Sri Kuntoro Budianto, menegaskan bahwa pernyataan Roy tidak hanya tanpa dasar, tetapi juga menciptakan kegaduhan di masyarakat. Ia meminta Roy untuk segera menghadirkan bukti konkret yang mendukung klaimnya dalam waktu 24 jam.
“Saya minta dia untuk bisa membuktikan 1×24 jam bukti-bukti apa yang bisa dia sampaikan, sehingga dia bisa menyampaikan hal tersebut karena ini membuat kita resah, gelisah,” ungkapnya di depan media pada Jumat (27/9).
Budianto juga menambahkan, pernyataan Roy Suryo telah berpotensi merusak stabilitas sosial. Selain itu, dia mengklaim bahwa laporan mereka juga disertai dengan sejumlah bukti, meskipun ia memilih untuk tidak merinci lebih lanjut mengenai isi bukti tersebut.
“Tentunya ini kita seharusnya sebagai anak bangsa dan Roy Suryo adalah senior yang baik, memberikan contoh yang baik bukan membuat gaduh,” tambahnya
Sementara itu, Roy Suryo menanggapi laporan itu dengan sikap santai. Ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak merasa perlu memberikan klarifikasi dan menyerahkan penilaian kepada masyarakat.
“Soal laporan tersebut, biarlah masyarakat dan netizen +62 yang menilai terlebih dahulu. Akan makin bagus bagi pembelajaran semuanya. Saya belum perlu bersikap apa-apa,” ujar Roy.
Isu ini semakin menarik perhatian publik karena akun Fufufafa dikenal sering mengeluarkan komentar negatif tentang tokoh politik lain, khususnya Prabowo Subianto. Dalam konteks ini, Budianto menekankan bahwa mereka tidak memiliki hubungan langsung dengan Gibran terkait laporan ini.
“Karena Mas Gibran ini lambang negara, mau dilantik. Jadi kita sebagai Pasukan Bawah Tanah Jokowi harus siap melindungi,” tegasnya.
Kontroversi ini menciptakan suasana yang semakin dinamis dalam politik Indonesia. Dengan aduan yang diajukan dan respons yang beragam dari kedua belah pihak, publik kini menanti perkembangan selanjutnya dari situasi yang penuh ketegangan ini. (mth)