KIEV | Priangan.com – Pasca Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan untuk memberlakukan gencatan senjata selama 30 jam di hadi Paskah, pada 21 April 2025 Ukraina menuduh Rusia, bahwa telah meluncurkan serangan drone dan rudal ke wilaya Ukraina.
Tepat beberapa jam setelah berhentinya gencatan senjata 30 jam, Angkatan Udara Ukraina menuduh bahwa Rusia telah melancarkan serangan udara, yang menurutnya menerbangkan 96 drone dan tiga rudal yang menargetkan wilayah perbatasan Rusia dan Ukraina.
Namun, serangan tersebut dilaporkan tidak ada kerusakan dan korban jiwa, serta tidak terdapat peringatan serangan udara di Ukraina, yang dianggap pertahanan udara Ukraina telah berhasil menembak jatuh 42 drone Rusia dan 47 drone lainnya yang dikendalikan secara elektronik.
Pasca serangan tersebut, menurut laporan angatan udara Ukraina, Ukraina Timur diposisikan untuk bersiaga atas peringatan serangan udara sebagai antsipasi pasca serangan tersebut dilakukan.
Ukraina telah menganggap serangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina telah dilakukan ribuan kali, begitupun Rusia yang mengklaim banyaknya pelanggaran, atas serangan yang dilakukan oleh Ukraina sebanyak ribuan kali, terlebih Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menginstruksikan pasukannya untuk meniru tindakan pasukan Rusia.
Sementara itu, Vladimir Putin tidak memberikan perintah untuk memperpanjang gencatan senjata, pasca gencatan senjata 30 jam. Hal tersebut disampaikan juru bicara Kremlin Dmitry Petkov yang mengatakan “Tida ada perintah lain,” ungkapnya.
Di tengah berlangsungnya konflik tak berujung Rusia-Ukraina, kedua negara tersebut berusaha untuk mencapai perdamaian yang dimediasi oleh AS, terlebih AS telah memberikan tenggat waktu yang mengatakan “kedua belah pihak akan membuat kesepakatan minggu ini di London,” ungkap Presiden AS Donald Trump. (Zia)