TASIKMALAYA | Priangan.com – Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar di 2.847 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan tren penurunan partisipasi pemilih.
Berdasarkan estimasi sementara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tasikmalaya, angka partisipasi berada di kisaran 60 hingga 62 persen, lebih rendah dibanding Pilkada serentak sebelumnya yang mencapai 68 persen.
Komisioner KPU Divisi Hukum dan Pengawasan, Ade Abdullah Siddiq, menyebut penurunan ini terjadi sekitar lima hingga enam persen. Meskipun data resmi masih menunggu hasil final pleno rekapitulasi tingkat kecamatan dan kabupaten, tren ini cukup mencolok dan menjadi catatan penting dalam pelaksanaan PSU kali ini.
“Ada beberapa faktor penyebab. Selain kematian pemilih dalam rentang waktu 27 Maret hingga 19 April, urbanisasi pasca-Lebaran juga menjadi pemicu menurunnya tingkat partisipasi,” ujar Ade.
Ia menjelaskan, setelah Idulfitri, banyak warga desa yang kembali merantau ke kota untuk bekerja. Hal ini berpengaruh pada kehadiran mereka di TPS saat PSU digelar.
“Tradisi urban pasca-Lebaran ini sudah umum, terutama di daerah pedesaan seperti Tasikmalaya. Warga lebih memilih kembali ke perantauan ketimbang menunggu jadwal PSU,” tambahnya.
Meski begitu, KPU memastikan seluruh tahapan PSU tetap berjalan sesuai prosedur, termasuk keterbukaan data yang dapat diakses masyarakat melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (SIREKAP). (yna)