Daily News

Parlemen Israel Setujui RUU Kontroversial, UNRWA Dicap Sebagai Organisasi Teroris

Sumber : REUTERS

YERUSALEM | Priangan.com – Parlemen Israel memberikan persetujuan awal terhadap rancangan undang-undang yang mengundang kontroversi, Senin, 22 Juli 2024. RUU tersebut menetapkan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sebagai organisasi teroris dan mengusulkan pemutusan semua hubungan dengan badan tersebut.

Pemungutan suara ini merupakan langkah terbaru dalam upaya Israel untuk menghadapi UNRWA, yang telah lama menjadi sasaran kritik oleh para pemimpin Israel. Mereka menuduh badan bantuan ini berkolaborasi dengan gerakan Islamis Hamas di Gaza, musuh utama Israel. RUU ini disponsori oleh Yulia Malinovsky, yang menggambarkan UNRWA sebagai “kolom kelima di Israel.”

UNRWA, yang didirikan untuk memberikan layanan pendidikan, kesehatan, dan bantuan kemanusiaan kepada jutaan warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon, dan Suriah, telah lama mengalami ketegangan dalam hubungannya dengan Israel. Ketegangan ini semakin memburuk sejak dimulainya perang di Gaza, dengan Israel berulang kali menyerukan agar UNRWA dibubarkan.

Dalam pernyataannya, juru bicara UNRWA, Juliette Touma, mengecam langkah ini sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas untuk membubarkan badan tersebut, dan menekankan bahwa tindakan ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Israel mengklaim bahwa ratusan staf UNRWA terlibat dengan kelompok teroris seperti Hamas dan Jihad Islam, tetapi belum memberikan bukti yang substansial kepada peninjauan yang ditunjuk oleh PBB.

Tuduhan ini telah menyebabkan beberapa negara donor untuk menghentikan pendanaan mereka kepada UNRWA. Namun, beberapa negara, termasuk Inggris, yang sempat menangguhkan pendanaan, akhirnya memutuskan untuk melanjutkannya.

Reaksi terhadap keputusan ini sangat beragam. Hamas dan Otoritas Palestina mengutuk pemungutan suara Israel, dengan Hussein Al-Sheikh, sekutu senior Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menolak upaya pembubaran UNRWA. Keputusan ini menunjukkan ketegangan yang terus berlanjut antara Israel dan badan internasional yang bertugas membantu pengungsi Palestina.

Tonton Juga :  Pilkada Kota Tasikmalaya Jadi Medan Pertarungan Politik para Mantan

Langkah ini membuka babak baru dalam konflik yang sudah berlangsung lama, dan respons dari komunitas internasional akan memainkan peran penting dalam menentukan masa depan jutaan pengungsi Palestina yang bergantung pada bantuan UNRWA.

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: