TASIKMALAYA | Priangan com – Pangangonan Hill menambah daftar destinasi wisata alam yang tersaji di tatar Sukapura. Berlokasi di Kampung Pacargantung, Karangjaya, Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, tempat ini menjadi primadona wisata alam dan buruan bagi warga lokal maupun wisatawan luar daerah, terutama saat akhir pekan dan musim liburan.
Keindahan alam dan suasana sejuk Pangangonan Hill menjadi daya tarik yang membuat pelancong betah untuk mengisi liburan di bukit hijau seluas 1,2 hektar tersebut. Di samping menikmati keindahan bukit, wisatawan bisa mengunjungi perkebunan yang ditanam warga sekitar.
Jika datang saat musim panen, pengunjung bisa membeli buah-buahan dan sayuran segar langsung dari petani. Hal ini tidak hanya memberikan pengalaman unik, tetapi juga membantu perekonomian masyarakat setempat.
Banyak wisatawan memilih untuk bersantai di bawah pepohonan rindang sambil menikmati sejuknya udara di Pangangonan Hill. Suasana asri dan alami menjadikan tempat ini cocok untuk melepaskan penat dari hiruk-pikuk kehidupan kota.
Pelancong yang hobi fotografi dan pencinta alam, momen matahari terbit di Pangangonan Hill adalah sesuatu yang bisa jadi momen yang layak diabadikan. Terlebih , pemandangan langit yang perlahan berubah warna dengan latar perbukitan hijau menciptakan panorama yang sangat Instagramable.
Selain itu berwisata di Pengangonan Hill pada alam terbuka semakin lengkap dengan menikmati secangkir kopi panas dengan pemanis gula aren asli buatan warga setempat. Rasanya yang khas dan alami menjadi pelengkap yang sempurna saat menikmati udara segar di perbukitan.
Endang (60), salah seorang pengelola destinasi wisata ini menyebut , Pangangonan Hill merupakan lahan desa seluas 5 hektare. Nama “Pangangonan” sendiri berasal dari bahasa Sunda, yang berarti tempat menggembala. Dahulu, area ini memang digunakan oleh warga setempat sebagai tempat pengembalaan kerbau maupun kambing.
Destinasi yang dikelola karang taruna setempat itu mulai dirintis empat tahun lalu yang dilengkapi saung joglo, gardu pandang, serta beberapa spot selfie.
“Kami ingin tempat ini tetap terlihat alami, makanya tempat sampahnya dibuat dari anyaman bambu,” kata Endang, Selasa, 28 Januari 2025.
Sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi warga, pihak pengelola juga mengajak belasan warga sekitar untuk berjualan makanan khas Sunda. Wisatawan bisa menikmati nasi liwet, gorengan hangat, serta kopi gula aren khas Cineam yang terkenal dengan rasanya yang legit dan alami.
Uniknya tidak ada tarif resmi untuk masuk ke kawasan wisata ini. Pengunjung cukup membayar seikhlasnya sebagai bentuk kontribusi untuk perawatan tempat ini. (yga)