Historia

Operasi Barbarossa: Mimpi Besar Hitler yang Berakhir Tragis

Pasukan Jerman bersusah payah melintasi jalanan berlumpur di wilayah Uni Soviet saat meluncurkan Operasi Barbarossa. | BBC

BERLIN | Priangan.com – Minggu, 22 Juni 1941, dunia menyaksikan salah satu operasi militer terbesar dalam sejarah. Ya, Operasi Barbarossa. Ini merupakan langkah Jerman untuk menginvasi Uni Soviet. Operasi Barbarossa konon jadi puncak ambisi Adolf Hitler untuk memperluas kekuasaannya di wilayah timur. Namun, alih-alih sukses dan mencapai kemenangan gemilang, Operasi Barbarossa malah jadi mimpi buruk.

Operasi dirancang sebagai serangan besar-besaran yang melibatkan lebih dari tiga juta tentara Jerman, ribuan tank, pesawat tempur, dan artileri. Hitler yakin kalau Uni Soviet, dengan kekayaan alamnya yang melimpah dan wilayahnya yang luas, akan menjadi sumber daya utama untuk memenuhi kebutuhan Jerman.

Namun, ambisi Hitler ini tidak sepenuhnya didukung oleh para jenderalnya. Banyak dari mereka yang meragukan kesuksesan operasi ini, mengingat Jerman masih terlibat dalam pertempuran di Front Barat. Selain itu, jarak tempuh yang jauh dan kondisi medan yang sulit di Uni Soviet juga menjadi tantangan besar. Meski demikian, Hitler bersikeras untuk melanjutkan rencananya. Ia yakin bahwa Uni Soviet akan jatuh dalam hitungan minggu.

Awalnya, serangan Jerman terlihat sukses. Pasukan Jerman berhasil merebut beberapa kota penting dan mendorong Tentara Merah Uni Soviet ke belakang. Namun, kesuksesan ini tidak bertahan lama. Hitler melakukan beberapa kesalahan, seperti memecah konsentrasi pasukan dan menunda serangan ke Moskow. Hal ini memberikan kesempatan bagi Uni Soviet untuk membangun pertahanan. Selain itu, musim dingin yang tiba lebih awal pada tahun 1941 juga jadi bencana bagi pasukan Jerman yang tidak siap menghadapi cuaca ekstrem.

Tentara Merah yang kala itu di bawah kepemimpinan Joseph Stalin, mulai bangkit. Mereka memanfaatkan keunggulan jumlah personel dan pengetahuan medan untuk melancarkan serangan balik.

Tonton Juga :  Hachiko, Anjing Akita Inu yang Setia Menunggu Tuannya di Stasiun Shibuya

Perlahan tapi pasti, pasukan Jerman terdesak dan mengalami kerugian besar. Impian Hitler untuk menguasai Uni Soviet pun berantakan. Alih-alih memperoleh sumber daya yang diharapkan, Jerman justru kehilangan banyak pasukan dan peralatan tempur.

Operasi Barbarossa akhirnya menjadi salah satu kegagalan terbesar dalam karier militer Hitler. Mimpi besarnya untuk menaklukkan Uni Soviet dan memperluas kekuasaan Jerman ke timur berakhir dengan kekalahan yang memalukan. Tak berhenti sampai di situ, kegagalan Hitler dalam operasi Barbarossa juga mengubah jalannya Perang Dunia II dan menjadi titik awal keruntuhan rezim Nazi. (Ersuwa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: