TASIKMALAYA | Priangan.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Tasikmalaya terus memperkuat sinergi untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Hal ini disampaikan Kepala Bagian Pengawasan Edukasi dan Perlindungan Konsumen (PEPK) dan Layanan Manajemen Strategis (LMS) OJK Tasikmalaya, Dendy Juandi, mewakili Plt. Kepala OJK Tasikmalaya dalam Rapat Pleno TPAKD Kota Tasikmalaya yang digelar di Kantor Wali Kota, Selasa (6/5/2025).
“Kota Tasikmalaya sebagai Kota Santri memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi syariah melalui optimalisasi produk dan jasa berbasis prinsip Islam,” ujar Dendy.
Menurutnya, TPAKD Kota Tasikmalaya tahun ini menyusun sejumlah program kerja baru, di antaranya penguatan inklusi tabungan syariah, asuransi usaha tani padi (AUTP), serta edukasi pasar modal melalui program Sekolah Pasar Modal (SPM). Program tersebut tidak hanya menyasar sektor perbankan syariah, tetapi juga sektor industri keuangan non-bank dan pasar modal.
Dendy juga memaparkan kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah kerja OJK Tasikmalaya hingga Februari 2025 yang menunjukkan pertumbuhan positif. Aset perbankan meningkat 1,41 persen (yoy), sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 4,76 persen (yoy). Namun, pertumbuhan kredit mengalami penurunan 1,01 persen (yoy), terutama pada kredit modal kerja yang turun 10,82 persen (yoy).
Untuk mengatasi hal tersebut, OJK berencana mengoptimalkan kembali Program Business Matching yang telah dilakukan pada 2024, guna memperluas akses pembiayaan kepada pelaku UMKM, khususnya yang belum pernah mendapatkan akses kredit dari perbankan.
Rapat pleno tersebut turut dihadiri Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan, perwakilan Bank Indonesia KPw Tasikmalaya, perwakilan lembaga jasa keuangan, serta anggota TPAKD lainnya. Dalam sambutannya, Viman menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk mencapai target program kerja TPAKD yang telah ditentukan.
“Tahun ini, TPAKD memiliki tujuh program kerja utama yang menjadi bagian dari visi besar RPJMD 2025–2029, yakni menjadikan Tasikmalaya sebagai Kota Industri Jasa dan Perdagangan yang Religius, Inovatif, Maju, dan Berkelanjutan,” ungkap Viman.
Tujuh program kerja TPAKD tahun 2025 meliputi: Satu Rekening Satu Pelajar, Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), Business Matching UMKM, Sekolah Pasar Modal (SPM), Layanan Keuangan Digital, Tabungan Syariah, dan Tabungan Emas.
Viman menegaskan bahwa program-program tersebut merupakan wujud nyata semangat pelayanan publik yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat. OJK dan TPAKD berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama lintas sektor demi meningkatkan pemahaman dan penggunaan layanan keuangan di masyarakat. (yna)