TASIKMALAYA | Priangan.com – Kasus bayi prematur yang diduga ada unsur malpraktik di salah satu klinik di Kota Tasikmalaya menyita perhatian masyarakat luas. Salah satunya adalah dari Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhayati.
Tim dari legislator Dapil XI Tasikmalaya itu datang untuk melihat kondisi orang tua korban yakni Erlangga Surya (23) dan Nisa Armila, warga Leuwimalang, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.
Tim Nurhayati yang langsung bertemu dengan pasangan suami istri tersebut menawarkan bantuan hukum melalui Lembaga Bantuan Hukum Sehati untuk menangani masalah tersebut. Namun, rupanya pihak keluarga sudah memiliki pengacara.
“Kami tawarkan bantuan hukum melalui LBH Sehati untuk tangani masalah tersebut, namun ternyata sudah ada pengacara dari pihak keluarga. Kami hargai hal tersebut, namun saya pribadi akan tetap pantau penegakan hukum kasus ini,” ujar Nurhayati.
Selain itu, Nurhayati juga memberikan santunan kepada orang tua korban yang sedang berduka. Politisi PPP itu menegaskan jika ia mengecam keras tindakan klinik yang membuat pasangan kehilangan sang buah hati.
Berdasarkan cerita dari orang tua korban kejadian itu berawal pada saat istri Erlangga hendak melahirkan di klinik di Jalan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.
Saat lahir, kondisi anak pasangan muda itu tidak ideal dengan bobot 1,5 kilogram saja. Bahkan, saat proses kelahiran itu orang tua sudah tidak nyaman dengan pelayanan yang diberikan pihak klinik, seperti perawat yang judes dan tidak memperhatikan pasien, dengan sibuk main hape.
Setelah bayi lahir, pihak klinik kemudian merawat bayi itu dengan memasukkannya ke inkubator, tapi kondisi bayi dibalut kain dan matanya tidak ditutup.
Akhirnya setelah bayinya dipersilakan pulang, pada malam hari-nya, kondisi bayi tiba-tiba memburuk. Bayi tak merespons. Orang tua pun membawanya ke klinik lagi. Tak lama setelah itu, diketahui bahwa bayi itu meninggal dunia.
“Saya selaku Anggota DPR RI mengecam keras tindakan dugaan malpraktik sebuah klinik di Kota Tasikmalaya yang menewaskan seorang bayi yang baru lahir,” tegas Nurhayati.
Termasuk, Nurhayati juga mengecam dugaan tindakan oknum perawat klinik yang justru malah mengambil foto bayi tanpa izin orang tua daripada dimasukkan di inkubator.
“Bayi juga disuruh pulang padahal masih prematur, ini saya kira harus ditindak tegas,” ujarnya
Ia menambahkan, harusnya klinik tersebut memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pasien yang datang. Sehingga, bisa menyelamatkan nyawa baik ibu maupun bayi yang sedang dalam proses kelahiran.
“Hal ini harus ada tindakan tegas dan tidak boleh terjadi lagi,” tegasnya.
Politisi PPP itu mendukung upaya keluarga korban yang membawa perkara ini ke kepolisian. Menurut Nurhayati langkah itu sangat tepat untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak klinik.
“Tentu saya sangat mendukung langkah ini dan akan memantau masalah ini sampai tuntas. Saya juga berharap kepada pihak kepolisian agar serius dan tegas dalam menyelesaikan masalah ini sehingga keadilan bisa didapatkan,” bebernya.
Nurhayati dalam kesempatan ini juga berpesan kepada seluruh klinik dan rumah sakit agar terus memberikan layanan yang terbaik bagi para pasien. Khususnya, para ibu yang akan melahirkan buah hati.
“Saya sebagai ibu bisa membayangkan bagaimana rasa sakit yang dialami pasangan tersebut, jadi saya mengimbau kepada seluruh klinik dan rumah sakit khususnya yang ada di Kota Tasikmalaya, berikanlah pelayanan yang terbaik bagi ibu melahirkan agar kasus semacam ini tidak terjadi lagi,” imbuhnya.
Nurhayati juga mengucapkan bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Ia berharap besar kasus tersebut segera mendapat keadilan dengan melaporkan kepada pihak berwajib.
“Saya Nurhayati anggota DPR RI turut berduka cita atas apa yang menimpa pasangan Erlangga dan Nisa, semoga diberikan kesabaran oleh Tuhan yang Maha Kuasa,” pungkasnya. (wrd)