TASIKMALAYA | Priangan.com – Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota resmi ditutup pada 29 Agustus 2024 pukul 00.00 WIB, kemarin. Di Kota Tasikmalaya, hingga hari terakhir pendaftaran, tercatat ada lima pasangan yang telah mendaftar. Mereka adalah Yusuf-Hendro, Ivan-Dede, Yanto-Amin, Viman-Dicky, dan Nurhayati-Muslim.
Dari kelima sosok tersebut, Nurhayati menjadi satu-satunya perempuan yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah di pilkada Kota Tasikmalaya. Pun apabila ia berhasil terpilih, maka Nurhayati akan menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai wali kota sepanjang sejarah berdirinya Kota Tasikmalaya.
Lantas, seperti apa sosoknya? Lahir di Tasikmalaya, pada tanggal 20 November 1969, Nurhayati merupakan Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namanya sudah malang melintang di kancah perpolitikan nasional.
Ia tercatat sudah dua kali terpilih sebagai anggota DPR-RI. Di periode ketiga dalam perhelatan Pileg 2024 pun sebetulnya Nurhayati kembali terpilih, namun lantaran suara partai tidak memenuhi ambang batas parlemen, ia terpaksa harus kehilangan kursinya di DPR.
Sejak masih muda, Nurhayati sudah aktif di berbagai organisasi, termasuk jadi salah satu anggota Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Berkat kemahirannya dalam membangun jaringan di organisasi pengusaha ini, ia pernah menjadi mitra dialog dengan Korea Selatan pada tahun 2009 lalu.
Tak hanya gemilang dalam urusan organisasi, perempuan yang kini genap berusia 54 tahun itu juga terbilang punya perjalanan karier yang cemerlang. Nurhayati tercatat pernah mengisi sejumlah jabatan tinggi di berbagai perusahaan, seperti menjadi Direktur Utama di PT Cahaya Kahuripan, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, dan PT Tirtayasa Satria Mandiri.
Di bidang politik, Nurhayati tercatat sudah menjadi kader PPP sejak tahun 2009 lalu. Pemilihan Legislatif DPR-RI 2014 merupakan perhelatan pertama yang ia ikuti. Kala itu, Nurhayati maju dari dapil Jawa Barat XI meliputi Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Hasilnya, ia terpilih dengan total raihan suara sebesar 82.467.
Hal yang sama terjadi pada periode berikutnya. Dalam pemilihan legislatif DPR-RI tahun 2019, Nurhayati kembali mendapat mandat dari masyarakat untuk menjabat sebagai wakil rakyat. Di perhelatan keduanya kala itu, Nurhayati berhasil mengumpulkan sebanyak 61.603 suara.
Ada banyak kontribusi nyata yang telah ia berikan kepada tanah kelahirannya semasa menjabat sebagai Anggota DPR-RI selama dua periode. Ketika duduk di Komisi V, misalnya, ia telah berhasil membentuk 12 BUMDes dan dua unit Embung yang tersebar di Dapil XI Jawa Barat.
Keberpihakan Nurhayati kepada dapilnya juga ditunjukan melalui serangkaian upaya lain, seperti membangun 7 rusunawa di 7 pondok pesantren, menyumbangkan tiga unit bus untuk operasional sejumlah pesantren, menyalurkan bantuan BSPS sebanyak 40.000 unit, mendorong keberlangsungan pembangunan irigasi (P3TGAI) yang mencakup 500 titik irigasi, sampai yang paling monumental adalah mentransformasikan Lapangan Udara Wiriadinata menjadi bandara komersial.
Sementara itu, ketika duduk di Komisi IX pada periode kedua, Nurhayati tercatat fokus untuk membenahi masalah kesehatan dan ketenagakerjaan. Ia terus berkiprah, memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
Di sektor kesehatan, misalnya, Nurhayati fokus pada masalah penanganan stunting dan sosialisasi BPJS Kesehatan. Tak jarang, ia aktif blusukan ke berbagai pelosok daerah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pencegahan stunting dan menjadi kepesertaan BPJS.
Dalam berbagai kesempatan tersebut, ia juga kerap menyalurkan bantuan kepada apra balita yang ada di daerah dengan cara memberikan makanan tambahan sebagai wujud pencegahan stunting.
Di sektor ketenagakerjaan, Nurhayati mempunyai titik fokus untuk memperjuangkan hak-hak pekerja, peningkatan kepesertaan BPJS Tenaga Kerja serta melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang melalui jalur ilegal.
Selain itu, Nurhayati juga tercatat aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Ia rajin memberikan bantuan terhadap para jompo dan memberikan keberpihakannya terhadap kaum puan.
Pada tahun 2023 lalu, ibu dari tiga anak ini tercatat telah meluncurkan LBH SEHATI, sebuah lembaga bantuan hukum yang dikhususkan untuk memberikan pendampingan kepada korban kekerasan anak dan perempuan.
Tidak hanya itu, beliau juga turut serta memperhatikan para Kiai, Ustadz, dan Guru ngaji yang ada di Jabar XI dengan cara mengikutsertakan mereka dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Para pelaku UMKM pun tak luput dari sentuhannya. Nurhayati menyadari bahwa mereka selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Maka dari itu, Nurhayati tak jarang memberikan edukasi serta pendampingan kepada para pelaku UMKM agar mereka bisa lebih berkembang.
Di sisi lain, sebagai bentuk perhatiannya kepada generasi muda yang menjadi penentu arah masa depan Indonesia, Nurhayati juga kerap memberikan edukasi serta pelatihan skills yang bermanfaat untuk mereka di kemudian hari. (Eri)