TASIKMALAYA | Priangan.com – Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Tasikmalaya, Hj Neneng Madinah Ruhiat, mengajak seluruh kader Muslimat untuk tidak menutup diri dari dunia politik. Ajakan tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara silaturahmi dan halalbihalal bersama tokoh Jawa Barat di Primajasa Center, Sabtu, 5 April 2025.
Dalam momen tersebut, Neneng menegaskan bahwa perempuan, khususnya kader Muslimat, harus mulai mengambil peran aktif dalam berbagai ruang kebijakan, termasuk politik. Menurutnya, keterlibatan perempuan sangat penting demi memperjuangkan kebutuhan serta kepentingan kaum perempuan yang selama ini kerap terabaikan.
“Kalau kita terus menjauhi politik, maka suara kita akan terus tenggelam. Perempuan harus terlibat, agar kebutuhan perempuan bisa diperjuangkan,” ujar Neneng disambut antusias para hadirin.
Ia juga menyampaikan bahwa kader Muslimat NU di Kabupaten Tasikmalaya memiliki kemampuan yang mumpuni, baik secara spiritual maupun sosial. Dalam sambutannya, Neneng sempat memperkenalkan potensi besar yang dimiliki kader Muslimat di hadapan tokoh politik Jawa Barat, H Amir Mahpud, yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat.
“Muslimat ini tidak hanya kuat di sisi keagamaan, tapi juga hebat dalam aksi nyata di masyarakat. Kalau ada yang jadi kader partai pun, itu bukan halangan. Justru Muslimat bisa berdaya di mana saja,” katanya.
Neneng juga menyinggung pentingnya menyeimbangkan jumlah perempuan dalam posisi pengambil kebijakan. Ia menilai, bila keterwakilan perempuan terlalu sedikit, maka suara dan aspirasi mereka akan sulit terdengar.
“Jangan takut dan jangan ragu. Kalau jumlah perempuan lebih banyak yang duduk di posisi strategis, maka suara perempuan akan lebih mudah diperjuangkan,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, Neneng menegaskan bahwa kehadiran tokoh politik dalam acara tersebut bukan bagian dari kampanye politik praktis. Ia hanya menyebutkan kehadiran pasangan Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari sebagai bentuk silaturahmi dengan warga Muslimat NU.
“Kami tidak sedang berkampanye. Hanya ada Kang Cecep dan Kang Asep di tengah-tengah kita hari ini,” tuturnya.
Seruan ini menjadi sinyal kuat bagi para kader Muslimat NU untuk lebih terbuka terhadap dunia politik demi memperkuat posisi perempuan dalam pembangunan daerah. (Ilm)