YERUSALEM | Priangan.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengumumkan keputusan untuk mengirim delegasi negosiasi guna melanjutkan pembicaraan mengenai kesepakatan pembebasan sandera dengan Hamas. Langkah itu dilaporkan setelah Hamas mengajukan revisi proposal yang dianggap signifikan oleh Israel pada Kamis (4/7).
Seorang sumber di dalam tim negosiasi Israel menyebutkan, ada “peluang nyata” untuk mencapai kesepakatan, meskipun juga mengingatkan akan potensi gangguan dari “pertimbangan politik” di dalam negeri.
Kepala Badan Intelijen Mossad Israel dijadwalkan untuk memimpin delegasi Israel dalam pembicaraan tersebut yang diharapkan dapat dilanjutkan setelah konsultasi Netanyahu dengan kabinet keamanannya.
Gedung Putih mengonfirmasi, Presiden AS Joe Biden menyambut baik langkah Netanyahu untuk melanjutkan negosiasi melalui mediator AS, Qatar, dan Mesir. Biden dan Netanyahu juga telah membahas tanggapan dari Hamas terkait kemungkinan kesepakatan.
Sementara itu, Hamas telah menunjukkan fleksibilitas dengan mengajukan revisi proposal yang meliputi pembebasan sandera dan gencatan senjata di Gaza. Meskipun demikian, Hamas tetap menekankan bahwa kesepakatan harus mengakhiri perang dan memaksa Israel menarik diri sepenuhnya dari Gaza.
Dengan semakin mendekatnya negosiasi antara Israel dan Hamas, harapan untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata di Gaza semakin membesar. Namun, tantangan dari dalam dan luar negeri tetap menjadi penghalang yang harus diatasi untuk mencapai penyelesaian yang berkelanjutan dan stabil bagi kedua belah pihak. (mth)