Historia

Monumen Nasional, Simbol Abadi Perjuangan dan Kemerdekaan Indonesia

Konstruksi Monumen Nasional (Monas) pada tahun 1963, menunjukkan pengerjaan tugu yang akan menjadi simbol kebanggaan dan perjuangan Indonesia. | Net

JAKARTA | Priangan.com – Monumen Nasional, atau yang lebih dikenal dengan Monas, adalah simbol kebanggaan nasional Indonesia yang terletak di pusat Jakarta. Dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan, Monas memiliki sejarah yang panjang dan penting, mencerminkan semangat nasionalisme dan kebebasan bangsa Indonesia.

Gagasan untuk mendirikan sebuah monumen peringatan muncul tidak lama setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Pada saat itu, Presiden Soekarno merasakan perlunya sebuah monumen yang akan mengingatkan generasi mendatang tentang semangat perjuangan dan pengorbanan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan.

Pada tahun 1955, pemerintah Indonesia mengadakan sayembara desain untuk monumen tersebut, namun tidak menemukan hasil yang memuaskan. Barulah pada tahun 1960, desain yang diajukan oleh arsitek Indonesia, Friedrich Silaban, dan insinyur R.M. Soedarsono dipilih sebagai desain final.

Pembangunan Monas dimulai pada 17 Agustus 1961, bertepatan dengan peringatan ke-16 kemerdekaan Indonesia. Pembangunan ini memakan waktu lebih dari 14 tahun dan selesai pada tahun 1975. Monas berdiri setinggi 132 meter, dengan puncaknya yang menjulang dihiasi lidah api berlapis emas seberat 50 kilogram, melambangkan semangat perjuangan yang tidak pernah padam.

Struktur monumen ini terbuat dari marmer yang kokoh, dan di dasar monumen terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia, yang berisi diorama-diorama yang menggambarkan perjuangan bangsa dari masa penjajahan hingga kemerdekaan.

Monas tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga tempat wisata edukatif yang kerap dikunjungi oleh turis lokal dan internasional. Di puncak Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan kota Jakarta dari ketinggian. Selain itu, di area sekitar Monas terdapat lapangan luas yang sering digunakan untuk upacara kenegaraan dan kegiatan publik lainnya.

Tonton Juga :  Jan Engelbert Tatengkeng; Sastrawan, Pendidik, dan Negarawan Berdedikasi Tinggi  

Pendirian Monas juga mengandung makna filosofis mendalam. Bagian puncak yang menyerupai obor melambangkan semangat perjuangan rakyat Indonesia yang tak pernah padam, sementara keseluruhan struktur mencerminkan konsep Lingga dan Yoni, simbol dari keseimbangan alam dan kehidupan dalam budaya Hindu-Buddha yang memiliki pengaruh kuat dalam sejarah Nusantara.

Secara keseluruhan, Monas tidak hanya berdiri sebagai landmark monumental, tetapi juga sebagai saksi bisu perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Sebagai simbol nasionalisme, Monas tetap memegang peranan penting dalam mengingatkan generasi masa kini tentang nilai-nilai perjuangan, persatuan, dan kebebasan yang telah diraih dengan pengorbanan besar. (mth)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: