Historia

Modal Taktik Gerilya, Vietcong Berhasil Kalahkan AS dalam Perang Vietnam

Perang Vietnam | Net

HANOI | Priangan.com – Perang Vietnam menjadi salah satu konflik paling intens dan berdarah dalam sejarah. Perang yang melibatkan Amerika Serikat dan Vietnam Utara komunis itu dimulai ketika era Perang Dingin terjadi. Perang ini dipicu oleh ketegangan ideologis yang mendalam antara blok komunis dan blok Barat.

Sejarah konflik di Vietnam, berawal dari keinginan rakyat Vietnam untuk merdeka dari kekuasaan kolonial Prancis sejak abad ke-19. Pasca Jepang menduduki Vietnam pada Perang Dunia II, seorang nasionalis bernama Ho Chi Minh membentuk Viet Minh sebagai organisasi perlawanan untuk memperjuangkan kemerdekaan Vietnam.

Tepat pada tahun 1945, setelah Jepang kalah, Ho Chi Minh kemudian mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam dan mendirikan Republik Demokratik Vietnam. Namun, Prancis kala itu berusaha mempertahankan kendalinya di wilayah tersebut. Hal ini memicu Perang Indochina antara Viet Minh dan Prancis.

Pada tahun 1954, setelah Viet Minh berhasil mengalahkan Prancis di Dien Bien Phu, perjanjian Jenewa kemudian mengakui pemisahan sementara Vietnam menjadi Vietnam Utara dan Selatan. Meski begitu, Vietnam Utara yang dipimpin oleh Ho Chi Minh ini bertekad untuk menyatukan kembali negara itu di bawah pemerintahan komunis.

Seiring meningkatnya ketegangan di Vietnam, AS khawatir, kalau Vietnam jatuh ke tangan komunis, negara-negara lain di Asia Tenggara akan juga ikut terpengaruh. Ketakukan itulah yang kemudian membuat Presiden AS kala itu, Dwight D. Eisenhower, mulai mengirimkan bantuan militer kepada Vietnam Selatan. Seirng berjalannnya waktu, pada masa pemerintahan Presiden John F. Kennedy, jumlah penasihat militer AS di Vietnam Selatan pun meningkat pesat.

Misi awal ini berubah drastis ketika di bawah pemerintahan Presiden Lyndon B. Johnson, AS mulai mengirimkan pasukan dalam jumlah besar, sehingga keterlibatan AS dalam perang ini pun semakin intens.

Tonton Juga :  Auschwitz: Sejarah Gelap Nazi dan Jejak Teror Kematian dalam Kegelapan Holocaust

Namun sayang, besarnya jumlah pasukan yang dikirimkan oleh negeri Paman Sam itu masih sulit untuk melawan pertahanan yang dimliiki oleh Vietnam Utara. Mereka (Vietam Utara), sangat cerdik dan pandai memanfaatkan situasi serta keadaan alam sekitar.

Pasukan Vietnam Utara yang dikenal sebagai Vietcong itu mengadopsi mengadopsi taktik gerilya. Kondisi geografis Vietnam yang terdiri dari hutan-hutan lebat jadi alasan. Benar saja, taktik ini sangat efektif digunakan untuk melawan pasukan AS kala itu.

Lewat Gerilya, mereka mengandalkan serangan mendadak dalam kelompok kecil dan menargetkan patroli serta pos-pos militer AS. Selain itu, pasukan Vietcong juga memanfaatkan jaringan terowongan bawah tanah untuk menyembunyikan pergerakan mereka. Untuk menyalurkan pasokan senjata dan logistik, Vietcong memanfaatkan jalur Ho Chi Minh, sebuah jaringan bawah tanah yang menghubungkan kawasan Laos dan Kamboja.

Pada Januari 1968, pasukan Vietcong kemudian melancarkan Serangan Tet, yaitu serangan besar-besaran ke lebih dari 100 kota di Vietnam Selatan, termasuk Saigon dan Huế. Serangan ini menunjukkan kepada dunia bahwa pasukan komunis memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan AS.

Walaupun pada saat itu AS mampu merebut kembali kota-kota tersebut, serangan Tet mengubah persepsi publik Amerika terhadap perang ini, dan mulai timbul gelombang protes besar-besaran di Amerika Serikat yang menuntut penghentian perang.

Seiring tekanan publik yang meningkat, pemerintahan Presiden Richard Nixon kala itu mulai menarik pasukan AS dari Vietnam pada tahun 1969, dan menerapkan kebijakan Vietnamisasi, yaitu menyerahkan tanggung jawab pertahanan Vietnam Selatan kepada pasukan lokal.

Pada tahun 1973, AS dan Vietnam Utara menandatangani Perjanjian Perdamaian Paris, yang mengakhiri keterlibatan langsung AS dalam konflik ini. Namun, pada 1975, pasukan Vietnam Utara melancarkan serangan akhir yang berhasil menguasai Saigon, hal ini menjadi tanda berakhirnya Perang Vietnam dan penyatuan Vietnam di bawah pemerintahan komunis.

Tonton Juga :  Kisah Pertempuran Epik di Karangresik

Kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam memberikan dampak yang mendalam secara global. Selain mengubah kebijakan luar negeri AS, kekalahan ini juga meninggalkan trauma di kalangan veteran serta memicu debat panjang mengenai keterlibatan AS di negara-negara asing.

Tak berhenti sampai di situ, kekalahan AS di Vietnam juga masih dikenang sampai sekarang, dimana negara adidaya yang terkenal dengan persenjataan bringas serta keterampilan militernya yang luar biasa itu, ternyata pernah dikalahkan oleh pasukan kecil hanya bermodalkan taktik gerilya. (ersuwa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: