TASIKMALAYA | Priangan.com — Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, membuat langkah tak biasa. Alih-alih menggunakan anggaran miliaran rupiah untuk pengadaan mobil dinas baru, dirinya memilih mengalihkan dana tersebut demi memperkuat armada pengangkutan sampah di wilayahnya.
Total anggaran sebesar Rp1,8 miliar yang semula dialokasikan untuk kendaraan dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota, kini resmi dialihkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pembelian puluhan unit kendaraan pengangkut sampah.
“Kita memilih fokus pada persoalan mendesak seperti sampah, banjir, dan infrastruktur dasar. Soal kendaraan dinas bisa ditunda, tapi masalah lingkungan tak bisa menunggu,” ujar Viman kepada wartawan, Kamis (8/5/2025).
Langkah pengalihan anggaran ini dinilai sebagai bentuk keberpihakan terhadap persoalan mendesak yang langsung dirasakan masyarakat.
“Pemimpin bukan soal fasilitas, melainkan prioritas dan kebermanfaatan,” tegasnya.
Langkah ini pun disambut positif DLH Kota Tasikmalaya. Menurut Kabid Pengelolaan Sampah DLH, Feri Arif Maulana, tambahan armada dari pergeseran anggaran ini sangat krusial dalam meningkatkan layanan kebersihan, terutama di wilayah yang selama ini kesulitan dijangkau.
“Dari anggaran pengalihan tersebut kami mendapatkan 19 kontainer. Jika ditambah dengan 11 unit kendaraan dari anggaran murni, maka total ada 30 unit baru yang siap dioperasikan,” jelas Feri.
Feri memaparkan, kondisi armada saat ini memang belum ideal. Dengan sekitar 50 hingga 60 unit truk yang tersebar di 10 kecamatan, sebagian kendaraan sudah tidak layak jalan dan masih dipaksakan beroperasi.
Dengan tambahan armada, DLH berharap bisa menutup celah pelayanan, terutama di kawasan padat seperti Pasar Cikurubuk yang kerap mengalami kekurangan armada dan titik-titik TPS liar yang sulit dikendalikan.
“Penambahan armada ini akan jadi solusi konkret. Satu kontainer menampung sekitar 6 meter kubik sampah. Dengan 30 unit baru, kita bisa kurangi lebih dari 180 kubik sampah setiap harinya,” ujar Feri.
Volume sampah di Kota Tasikmalaya sendiri mencapai sekitar 315 ton per hari. Sebuah angka yang sangat besar untuk dilayani dengan jumlah armada yang terbatas.
“Ini langkah konkret dari pemimpin daerah. Harapannya, penanganan sampah bisa lebih tertib, TPS liar bisa dikurangi, dan lingkungan warga lebih sehat,” pungkasnya. (yna)