TASIKMALAYA | Priangan.com – Sejumlah pedagang di Pasar Pancasila, Kota Tasikmalaya, mendesak agar distribusi minyakita ditarik dari peredaran. Seperti yang disampaikan Dadang, salah seorang pedagang di pasar tersebut. Ia mengku mendukung kebijakan pemerintah yang hendak menarik Minyakita dari pasaran.
“Belinya sudah ribet dan untungnya dikit. Jadi saya lebih memilih jual minyak goreng merek lain saja,” kata Dadang, Jumat, 14 Maret 2025.
Dadang menambahkan, saat ini harga Minyakita juga sudah tidak sesuai dengan yang tertera di kemasan. Sementara itu, Asep, salah seorang pedagang lainnya, mengaku sudah sejak lama tak lagi menjual Minyakita di tokonya.
Selain karena memang pasokan tidak stabil, harga jual juga menjadi alasan dirinya enggan menjual minyak tersebut.
“Saya sudah tidak lagi menjual Minyakita karena pasokan yang tidak stabil. Padahal dulu rutin saya dapatkan dari UPTD Pasar, tapi sekarang sudah tidak ada,” kata dia.
Ia mengaku, pada saat minyak goreng subsidi itu gampang didapat, dirinya bisa mendapatkan sampai enam karton sekali belanja dari UPTD Pasar. Akan tetapi,, saat ini barang tersebut sulit didapatkan, jika pun ada harus membeli ke grosir yang harganya sudah mahal.
Kondisi ini, sangat menyulitkan para pedagang, karena mereka tidak bisa menjual sesuai harga yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 15.700 per liter.
Selain itu, untuk mendapatkan stok, pedagang harus membeli dalam paket dengan merek lain.
“Harga Minyakita di grosir mencapai Rp 16.250 per liter, dan saya terpaksa harus jual di kisaran Rp 17.000 hingga Rp 18.00 per liter. Susah sih sekarang, kalau pun mau dapat harus membeli dalam paket dengan merek lain,” ungkapnya. (Yga)