Menteri PPPA Ajak Masyarakat Peduli Tetangga: Jangan Diam Saat Lihat Ada yang Tertekan

BANDUNG | Priangan.com – Suasana duka masih menyelimuti keluarga almarhumah beserta dua anaknya di Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, bersama Kepala DP3AKB Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, hadir untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus pesan penting agar tragedi serupa tidak terulang.

Di hadapan keluarga yang ditinggalkan, Menteri Arifah menekankan bahwa kasus bunuh diri yang merenggut nyawa seorang ibu dan dua anaknya ini harus menjadi pelajaran berharga tentang rapuhnya ketahanan keluarga. Menurutnya, komunikasi yang sehat dalam rumah tangga adalah benteng utama agar persoalan tidak berujung pada tindakan tragis.

“Komunikasi antara suami dan istri itu sangat penting. Jika ada unek-unek, harus bisa disampaikan. Dengan komunikasi yang baik, hambatan bisa dilalui bersama. Begitu pula di lingkungan masyarakat, kita perlu lebih peduli terhadap tetangga yang terlihat sedang mengalami tekanan hidup. Bukan berarti ikut campur, tapi menunjukkan bahwa ada yang peduli,” ujar Arifah, Senin (8/9/2025).

Arifah juga mengingatkan bahwa Kementerian PPPA telah membuka layanan Call Center SAPA 129 yang dapat menjadi tempat masyarakat melaporkan kasus kekerasan maupun persoalan keluarga yang berpotensi menimbulkan masalah psikologis. “Ini bukan hanya untuk korban kekerasan perempuan dan anak, tapi juga bisa dimanfaatkan oleh keluarga yang sedang menghadapi persoalan rumah tangga,” jelasnya.

Kepala DP3AKB Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, menambahkan bahwa peristiwa ini memperlihatkan bagaimana tekanan ekonomi dan konflik rumah tangga bisa berdampak serius pada kesehatan mental. Ia menekankan perlunya memperkuat layanan konseling, dukungan psikologis, serta edukasi keluarga.

“Anak-anak berhak tumbuh dalam keluarga yang aman dan penuh kasih sayang. Jangan sampai tekanan hidup membuat mereka kehilangan masa depan. Karena itu, masyarakat harus berani peduli dan mendorong siapa pun yang terlihat mengalami kesulitan untuk mengakses layanan yang tersedia,” tegas Siska.

Lihat Juga :  Mayoritas Warga Hungaria Tolak Ukraina Bergabung dengan Uni Eropa

DP3AKB Jabar sendiri telah menyiapkan berbagai program pencegahan, mulai dari PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) yang menyediakan konseling gratis, Sekolah Parenting untuk ayah-ibu, hingga Sekolah Pranikah dan Sekolah Perempuan. Program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan keluarga, mencegah kekerasan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak ragu mencari bantuan. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos