JAKARTA | Priangan.com – Menjelang Pilkada Serentak 2024, Menko Polhukam Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto menggarisbawahi sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam pelaksanaan proses demokrasi ini.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (4/9), Hadi menekankan bahwa menjaga keberhasilan Pilkada di tengah dinamika politik dan teknologi informasi bukanlah tugas yang mudah. Hadi mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi meningkatnya polarisasi politik dan penyebaran berita palsu.
“Mengawal Pilkada tidaklah mudah. Kita menghadapi potensi meningkatnya polarisasi politik, penyebaran hoaks, dan tekanan terhadap kebebasan pers,” ujar Hadi dengan penuh perhatian.
Dia mengajak seluruh insan pers di Tanah Air untuk tetap berpegang pada kode etik jurnalistik dan menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap integritas dan tanggung jawab dalam peliputan Pilkada.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, Hadi juga menyoroti dampak besar dari media sosial dan fenomena citizen journalism. Hadi menekankan bahwa media tradisional memiliki peran krusial dalam memverifikasi informasi dan menjaga kualitas berita.
“Di tengah peningkatan pesebaran informasi melalui media sosial dan tren bertumbuhnya citizen journalism. Citizen journalism. Sifatnya apa? Want to be the first to know,” jelasnya.
Dengan berbagai tantangan yang ada, Hadi mengimbau semua pihak untuk berperan aktif dalam mengawasi setiap tahapan Pilkada dan memastikan bahwa demokrasi berlangsung dengan jujur, adil, dan transparan.
“Pengawasan terhadap jalannya Pilkada sangat penting karena kompleksitas dan skala pelaksanaannya yang beragam. Media massa nasional memiliki peran strategis dalam memberikan informasi yang positif dan kredibel kepada masyarakat,” pungkasnya.
Dalam konteks ini, peran media massa menjadi sangat krusial. Dengan menjaga kredibilitas dan tanggung jawab, media diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 dan menjaga kepercayaan publik terhadap informasi yang disajikan. (mth)