Mengenang Tragedi Candiru, Penembakan Massal di Dalam Penjara Brasil

BRASILIA | Priangan.com – Cara brutal polisi militer memasuki Blok 9 Penjara Carandiru di São Paulo pada 2 Oktober 1992 silam berhasil mengubah sebuah kerusuhan antar narapidana menjadi salah satu tragedi paling berdarah dalam sejarah Brasil. Operasi yang dilakukan dengan senjata api dan pasukan lengkap itu berlangsung hanya sekitar tiga puluh menit, namun meninggalkan lebih dari seratus tahanan tewas di lorong dan sel yang sesak.

Kerusuhan berawal dari pertengkaran kecil antar kelompok napi setelah pertandingan sepak bola di dalam penjara. Perkelahian itu dengan cepat meluas karena kondisi penjara yang sangat penuh, yang menampung hampir tiga kali lipat dari kapasitas seharusnya. Situasi yang tak terkendali membuat pihak pengelola meminta bantuan kepolisian militer yang kemudian menurunkan pasukan khusus untuk menguasai kompleks penjara.

Lokasi bentrokan berada di blok tahanan paling padat, sehingga napi yang terjebak tak punya ruang untuk menyelamatkan diri. Saat pasukan bersenjata masuk, banyak penghuni sel yang ditembaki dari jarak dekat, sebagian bahkan dalam kondisi sudah menyerah. Hasil forensik kemudian mengungkap sebagian besar korban tewas dengan luka tembak di kepala atau leher.

Kerusuhan Carandiru menewaskan sedikitnya 111 narapidana dan menimbulkan gelombang kecaman luas, baik dari dalam negeri maupun dunua internasional. Tragedi ini dipandang sebagai bukti kegagalan sistem pemasyarakatan Brasil, mulai dari persoalan kelebihan kapasitas, lemahnya manajemen pengendalian, hingga penggunaan kekuatan aparat yang tidak proporsional.

Dampak peristiwa itu pun berlangsung panjang. Proses hukum terhadap polisi yang terlibat memakan waktu puluhan tahun, dengan vonis yang silih berganti di pengadilan. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos