BERLIN | Priangan.com – Rezim NAZI menjadi masa paling mengerikan bagi peradaban Jerman di abad ke-20. Kala itu, banyak kejadian-kejadian tragis yang disebabkan oleh gaya kepemimpinan Hitler. Salah satunya adalah Holocaust. Lewat tindakan itu, sang diktator tercatat telah melakukan pembantaian terhadap jutaan kaum Yahudi yang tinggal di Eropa pada masa perang dunia II.
Selain Hitler, sosok kejam lain yang muncul dalam kengerian Holocaust ini adalah Josef Mangele. Saking kejamnya, ia sampai dijuluki sebagai malaikat maut. Josef adalah seorang dokter di Kamp Konsentrasi Auschwitz. Ia bertanggung jawab atas berbagai eksperimen medis tak manusiawi yang dilakukan terhadap ribuan tahanan, terutama anak-anak.
Lahir di Jerman pada tahun 1911, Josef mulanya berprofesi sebagai seorang peneliti di Institut Biologi Keturunan dan Kebersihan Rasial. Namun, lantaran kariernya yang cemerlang, ia pun kemudian ditempatkan dalam Korps Cadangan Medis dan Unit Waffen S.S, sebelum akhirnya ditunjuk sebagai dokter kepala dan dipindahkan ke Kamp Konsentrasi Auschwitz di Polandia.
Di kamp inilah, praktik bejatnya itu dimulai. Tanpa belas kasihan, Josef memilih para tahanan Yahudi untuk dieksekusi lewat tindakan-tindakan yang tak manusiawi. Sebagian dari mereka, dikirim ke kamar gas. Sementara sebagian lainnya, dijadikan sebagai objek eksperimen medis yang sadis.
Salah satu hal yang paling dikenal dari sosok Josef adalah obesesinya terhadap anak-anak. Ia sering kali menggunakan mereka sebagai subjek eksperimen tanpa rasa belas kasihan. Misalnya eksperimen terhadap dua orang anak kembar. Kala itu, Josef mencoba mengubah warna mata anak-anak tersebut dengan menyuntikan bahan kimia langsung ke bola mata mereka. Selain itu, anak-anak itu juga menjadi korban pembedahan yang dilakukan tanpa anestesi.
Di lain sisi, praktik eksperimen medis keji yang pernah ia lakukan kepada para tahanan lain adalah memasukan cairan bensin dan klorofom secara langsung dengan cara menyuntikannya ke kulit mereka. Tentu saja, efek dari bahan-bahan kimia itu membuat korban sangat menderita sebelum akhirnya mereka tewas mengenaskan di Kamp Auschwitz.
Pasca Perang Dunia II berakhir, Josef melarikan diri dari hukum. Ia menghindari pengadilan internasional dan hidup sebagai buronan di kawasan Amerika Selatan selama bertahun-tahun, sebelum akhirnya pindah ke Brazil.
Kendati begitu, Josef akhirnya berhasil ditemukan pada tahun 1979. Sayangnya, saat ditemukan, sosok dokter sadis itu sudah dalam kondisi tak bernyawa. Ia diduga meninggal akibat serangan stroke saat berenang. (ldy)