Mengenal Lebih Dekat Zeus, Raja Para Dewa di Zaman Yunani Kuno

ATHENA | Priangan.com – Zeus merupakan salah satu dewa terpenting dalam mitologi Yunani kuno. Ia dikenal sebagai raja para dewa serta penguasa langit dan petir. Menurut mitologi Yunani, Zeus lahir dari Titan Kronos dan Rhea. Ia merupakan anak bungsu dari enam bersaudara.

Konon, Kronos takut kekuasaannya kelak diambil alih oleh anak-anaknya. Maka dari itu, ia memakan mereka semua. Namun tidak dengan Zeus. Ia selamat lantaran sang ibu menyelematkannya. Kala itu, sosok Zeus yang hendak dimakan Kronos ditukar dengan sebuah batu yang dibalut kain. Beruntung, Kronos tak menyadari hal itu.

Pada masa itu, Zeus dikenal sebagai dewa yang memiliki kekuatan luar biasa. Ia dapat mengendalikan cuaca dan petir. Zeus juga dikenal sebagai dewa yang memiliki banyak kekasih dan anak, termasuk Athena, Apollo, Artemis, dan Dionysus.

Konon, Zeus memiliki kebiasaan unik. Ia kerap menjelma menjadi hewan atau objek lain untuk mendekati kekasihnya, sehingga banyak dari anak-anaknya yang lahir dari hubungan dengan dewi-dewi dan manusia biasa. Selain itu, Zeus juga dikenal sebagai dewa yang memiliki banyak simbol, termasuk petir, elang, dan pohon ek.

Menurut legenda, Zeus naik takhta sebagai raja para dewa pasca mengalahkan ayahnya, Kronos, dalam perang Titanomakhia. Ia kemudian membagi kekuasaan dengan saudaranya, Poseidon dan Hades, serta menjadi penguasa langit dan petir.

Ada banyak peran yang dimiliki Zeus dalam mitologi Yunani, termasuk sebagai pelindung negara, hingga sebagai dewa perang dan keadilan. Ia juga sering digambarkan sebagai dewa yang adil dan bijaksana yang selalu memperhatikan keseimbangan alam semesta.

Dalam sejarah Yunani kuno, Zeus dihormati sebagai dewa utama. Ia punya banyak kuil dan patung yang didedikasikan untuknya. Ia juga menjadi inspirasi bagi banyak karya seni dan sastra Yunani kuno, termasuk karya-karya Homer dan Sophokles. Kuil Zeus di Olympia, Yunani, adalah salah satu contoh kuil yang paling terkenal dan megah yang didedikasikan untuk Zeus. Kuil yang dibangun pada abad ke-5 SM itu bahkan masuk sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. (Ersuwa)