HYOGO | Priangan.com – Seperti inilah potret dari Himeji Castle. Bangunan ini berdiri di Prefektur Hyogo dan dikenal sebagai salah satu kastel Jepang yang masih utuh sejak masa feodal. Keberadaannya mencerminkan perjalanan panjang sejarah Jepang, dimulai dari pembangunan awal pada abad ke-14 yang kemudian diperluas secara besar-besaran pada awal abad ke-17 oleh Ikeda Terumasa setelah masa perang antarklan berakhir. Letaknya di atas bukit Himeyama membuat kastel ini berfungsi sebagai pusat pertahanan bagi para penguasa wilayah yang harus menghadapi situasi politik yang kerap berubah.
Selama masa Edo yang lebih stabil, Himeji Castle tidak lagi hanya difungsikan untuk keperluan militer. Kawasannya berkembang menjadi pusat administrasi sekaligus tempat tinggal bagi daimyo setempat. Ketika Restorasi Meiji berlangsung dan banyak kastel lain dibongkar karena dianggap tidak sesuai dengan arah modernisasi, Himeji Castle justru dipertahankan karena dinilai memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting.
Perjalanan bangunan bersejarah ini tidak selalu mulus. Himeji sempat menghadapi ancaman serius saat Perang Dunia II karena kota sekitarnya menjadi sasaran bom. Meski lingkungan di sekitar kastel mengalami kerusakan, struktur utama tetap selamat. Setelah itu pemerintah Jepang melakukan sejumlah pemugaran besar, termasuk restorasi komprehensif pada 1956 dan pada 2009 untuk menjaga kekuatan material kayu dan batu yang menjadi penopangnya. Upaya pelestarian tersebut kemudian mengantarkan Himeji Castle masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO pada 1993.
Kini kastel ini menjadi salah satu gambaran paling lengkap mengenai arsitektur pertahanan Jepang kuno. Jalur menuju bangunan utama berliku dan sengaja dirancang untuk memperlambat musuh, sementara menara pengawas, gerbang, dan lapisan dinding putihnya menunjukkan kecermatan perencanaan militer masa itu. Sebutan White Heron Castle pun muncul karena tampilan dinding yang cerah dan bentuk kompleks yang tampak seolah mengepak ke langit. (wrd)

















