JAKARTA | Priangan.com – Kendaraan listrik saat ini tengah digembar-gembor sebagai solusi transportasi yang ramah lingkungan. Berbagai cara dilakukan agar masyarakat mau berpindah dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.
Lantas, apakah kendaraan listrik memang baru ditemukan saat ini? Jawabannya tidak. Jauh sebelum teknologi modern berkembang pesat seperti sekarang, gagasan soal kendaraan listrik, khususnya mobil bertenaga baterai (listrik) sudah muncul lebih dari satu abad lalu.
Sejarah mencatat, mobil listrik pertama di dunia mulai dikembangkan pada akhir abad ke-19, ketika sejumlah ilmuwan dan penemu di Eropa serta Amerika Serikat mencoba menciptakan kendaraan tanpa bahan bakar fosil.
Salah satu sosok penting dalam sejarah ini adalah Robert Anderson, penemu asal Skotlandia, yang pada tahun 1830-an menciptakan kendaraan roda empat sederhana yang digerakkan oleh sel listrik nonisi ulang. Meski bentuk dan kecepatannya masih sangat terbatas, temuannya menjadi tonggak awal dalam perkembangan kendaraan listrik. Kemudian pada tahun 1859, penemuan baterai isi ulang oleh Gaston Planté dari Prancis memberikan terobosan besar. Penemuan ini memungkinkan kendaraan listrik dapat digunakan lebih lama dan diisi ulang, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan sebelumnya.
Pada tahun 1880-an, beberapa perusahaan di Amerika dan Eropa mulai mengembangkan mobil listrik dengan desain yang lebih efisien. Salah satu yang paling terkenal adalah mobil listrik buatan William Morrison dari Des Moines, Iowa, Amerika Serikat, pada tahun 1890. Mobil ciptaannya memiliki enam penumpang dan mampu melaju dengan kecepatan sekitar 23 kilometer per jam. Penemuan Morrison menjadi titik awal berkembangnya industri kendaraan listrik di Amerika. Dalam waktu singkat, mobil listrik mulai bersaing dengan kendaraan berbahan bakar bensin dan uap di jalanan kota-kota besar.
Di awal abad ke-20, mobil listrik justru menjadi pilihan favorit masyarakat perkotaan, terutama kalangan wanita dan kelas menengah atas. Mobil jenis ini dianggap lebih praktis dan bersih dibandingkan mobil bensin yang berisik dan berasap. Perusahaan besar seperti Baker Electric dan Detroit Electric bahkan berhasil menjual ribuan unit pada masa itu. Namun, perkembangan mobil listrik mulai meredup setelah Henry Ford memperkenalkan mobil Model T pada tahun 1908. Produksi massal dengan harga murah membuat mobil berbahan bakar bensin lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas, sementara mobil listrik dianggap terlalu mahal dan memiliki jangkauan terbatas.
Kendati mengalami kemunduran panjang selama hampir satu abad, gagasan tentang kendaraan listrik tidak pernah sepenuhnya hilang. Krisis energi pada tahun 1970-an dan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan memunculkan kembali minat terhadap mobil listrik. Perkembangan teknologi baterai dan motor listrik pada akhir abad ke-20 menjadi dasar kebangkitan kembali kendaraan listrik modern yang kini mendominasi pasar otomotif global. (wrd)

















