TASIKMALAYA | Priangan.com – Sosok Dedi Mulyadi akhirnya keluar sebagai pemenang dalam Pilgub Jawa Barat 2024. Setelah sebelumnya bertanding di pemilu serupa dan harus menerima kekalahan, kini dia justru keluar sebagai peraih suara terbanyak. Berpasangan dengan Erwan Setiawan, Dedi berhasil mendulang suara hingga 14.130.192 suara.
Sejak dulu, Dedi sendiri sudah banyak dikenal orang. Popularitasnya melejit seiring banyaknya isu miring yang menyelimuti dirinya, terutama soal keyakinan Dedi yang dinilai oleh sebagian orang menyimpang.
Kini, selepas dinyatakan sebagai pemenang, Dedi kembali mendapat sorotan banyak pihak. Namun, tak seperti sebelumnya, aksi Dedi kali ini malah menuai banyak pujian. Itu karena Dedi memilih tak ingin dibelikan mobil dinas baru ketika ia resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat nanti.
Dedi menyebut, selama ini mobil yang dimilikinya sudah lebih dari cukup untuk menemani mobilitasnya saat bertugas. Maka dari itu, ia menilai, anggaran mobil dinas yang sebelumnya sudah dianggarkan lebih baik dialihkan untuk kepentingan pembangunan yang manfaatnya lebih dirasakan oleh masyarakat.
Sontak, hal ini pun disambut baik oleh banyak pihak. Termasuk dari masyarakat Kota Tasikmalaya. Lantas muncul harapan di benak mereka; beranikah Viman Alfarizi Ramahdan sebagai calon wali kota Tasik terpilih melakukan hal serupa?
Seperti yang disampaikan oleh Dony Romdoni, salah seorang Ketua RT di Kelurahan Sirnagalih, Kota Tasikmalaya. Ditemui di sela-sela kegiatannya, pada Rabu, 15 Januari 2025, Dony beraharap langkah itu bisa diikuti oleh pemimpin terpilih di Kota ini.
“Dedi Mulyadi sangat peka terhadap kondisi masyarakat. Ini harusnya jadi contoh. Saya rasa kami selaku masyarakat akan dengan senang hati bila pemimpin kita melakukan hal serupa. Minimalnya untuk menaikkan insentif RT/RW, Linmas, Honorer, Tukang Sapu, Pengangkut Sampah, dll,” katanya.
Hal senada disampaikan Uci, salah seorang warga Bungursari. Menurutnya, sudah pasti masyarakat akan sangat senang bila calon wali kota Tasik terpilih mengikuti jejak Dedi Mulyadi.
“Apalagi kebetulan pak Viman, kan, berasal dari partau yang sama dengan pak Dedi Mulyadi. Bagusnya, kan, linear, dan dana yang cukup besar itu bagusnya diproyeksikan untuk kepentingan masyarakat,” kata Uci.
Seperti diketahui, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Heri Ahmadi, anggaran untuk kendaraan dinas wali kota Tasik sendiri sudah dialokasikan dalam APBD. Nilainya cukup besar, yakni Rp. 700 juta.
Menurutnya, nilai itu sudah sesuai dengan aturan. Untuk urusan dipakai atau tidak, itu terserah wali kota. Pun dengan pemilihan mobil, disesuaikan dengan pilihan selera, asalkan spesifikasi mesin mobil berada diangka 2500 CC.
“Standar alokasinya segitu. Itu buat wali kota dan wakilnya, ya,” kata dia. (yga)